Relawan Rogoh Kocek untuk Iklan Jokowi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 8 Juli 2014 05:28 WIB

Sejumlah warga memancing bersama di sungai Bendo saat dilangsungkan mancing bareng relawan untuk Pemenangan Jokowi-Jk di Temanggung, Jawa Tengah, 29 Juni 2014. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO , Jakarta - Untuk mendukung calon presiden nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla, para relawan tidak sungkan merogoh kantong mereka untuk iklan calon presiden kesayangannya. "Tidak semua iklan TV kubu Jokowi-JK berasal dari kantong dana koalisi PDI-P," ujar Direktur SIGI, Sapto Anggoro dalam rilis yang diterima Tempo, Senin 7 Juli 2014.

Ada iklan yang terpasang atas nama gerakan relawan pendukung Jokowi-JK. Ada Relawan Laskar Biji Kopi, yang membuat 3 tema iklan TV dan memasang 70 spot iklan TV."Iklan dari relawan Biji Kopi sudah menyumbang 2,5 persen dari total seluruh total spot iklan TV kubu Jokowi-JK," kata dia. (Baca: Jokowi-JK Presiden Pilihan Netizen?)

Sementara dari kubu Prabowo - Hatta, spot Iklan TV bertajuk 'Garuda Merah' menjadi tema iklan yang banyak ditayangkan, dengan frekuensi tayang mencapai 725 kali. Pada kubu Jokowi-JK, tema iklan yang paling banyak digeber adalah 'Siapkah Kita?' yang mendapat porsi penayangan sebanyak 335 kali.

Menurut catatan Sigi, total belanja iklan kedua pasangan adalah sekitar Rp 186 miliar. Total nilai iklan pasangan Prabowo-Hatta diperkirakan mencapai sekitar Rp 93,7 miliar atau 50,2 persen. (Baca: 'Orang Terkaya Sekalipun Tak Mampu Beli Pendukung Jokowi')

Sedangkan total nilai iklan pasangan Jokowi-JK sedikit di bawahnya, yaitu sekitar Rp 92,9 miliar atau 49,8 persen. Total jumlah spot iklan kedua pasangan adalah 5.775 kali. (Baca: Tim Jokowi-JK: TNI Kembali Intimidasi Warga)

Menurut Sapto, masyarakat telah melihat penampilan kedua pasangan dan mendengar penjelasan visi-misi hingga program kerja yang akan dilakukan jika terpilih."Kini tinggal rakyat Indonesia yang menentukan siapa pilihan mereka," ujarnya. "Semoga Indonesia dapat terus maju ke depan."

AMOS SIMANUNGKALIT










Terpopuler:
Mengapa Jay Subyakto Tantang Maut demi Jokowi
Lurah Susan 'Mengurung Diri' Sampai 9 Juli
Keluarga Bung Karno Deklarasikan 5K untuk Jokowi
Prabowo Menang, Indeks Saham Bakal Jeblok
Slank: Salam 2 Jari, Konser Kemanusiaan Terbesar

Advertising
Advertising

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

8 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

20 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

23 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya