Dekan Unpad: Tak Ada Media Massa yang Netral

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 25 Juni 2014 19:12 WIB

Dua orang penjahit membaca koran sambil menunggu pelanggan di kawasan Manggarai, Jakarta, Rabu (10/4). Para penjahit yang dijuluki penjahit DPR (Di bawah Pohon Rindang) ini setiap hari 'mangkal' di kawasan ini untuk melayani permak pakaian. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Bandung - Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Deddy Mulyana, mengatakan tidak ada satu pun media massa yang netral di mana pun. "Media tidak akan pernah netral dan obyektif," ujarnya saat dihubungi, Selasa, 25 Juni 2014.

Menurut dia, ketidakobyektifan berita atau editorial media cetak bisa dilihat dari berbagai hal, seperti pemilihan judul, kata, sumber, dan sudut pengambilan gambar pada foto. "Seorang wartawan hanya bisa berusaha mengikis subyektivitasnya," ujarnya.

Dulu, kata Deddy, media massa memang dianggap bisa obyektif. Melaporkan kejadian atau fakta seperti dalam gambar foto. "Ternyata foto yang dianggap netral juga tidak pernah netral," ujarnya. Misalnya jika ditelisik dari sudut pengambilan gambar dan pemilihan obyek fotonya. (Baca: Jawab Tudingan Fadli Zon Pemred Tempo Independen)

Deddy dimintai tanggapannya terkait dengan pernyataan Fadli Zon dan Goenawan Mohamad. Fadli menyatakan majalah Tempo dan koran Kompas menyajikan berita tak berimbang dan berpihak dalam peliputan kampanye kedua calon presiden dan wakilnya. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Rakyat Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu, keberpihakan kedua media tersebut dari pemilihan kata dan foto. Tempo dinilainya juga tak obyektif. (Baca:Fadli Zon Persoalkan Keberpihakan Tempo)

Adapun Goenawan Mohamad mengatakan media massa tidak harus bersikap netral dalam kebijakan pemberitaannya. Hal terpenting dari pemberitaan, menurut salah seorang pendiri Tempo itu, isi beritanya tidak memfitnah.

Deddy mengatakan keberpihakan media massa terutama adalah kepada warga. Keberpihakan media kepada hal lain, seperti calon presiden dan wakilnya, misalnya, tidak bisa dihindari dalam prakteknya, karena orang-orang di media massa juga bekerja dengan hati nurani. "Penyajiannya beragam, ada yang samar hingga provokatif atau keberpihakannya menonjol," kata dia.

Walau ucapan Goenawan Mohamad bisa dibenarkan, ia menyayangkan Goenawan bicara segamblang itu. "Yang dikatakan GM itu benar, tapi tidak perlu bicara seeksplisit dan seprovokatif itu," katanya. Dampaknya bisa terkait ke masalah ideologis, politis, bisnis, dan kelompok tertentu.

Sementara itu, anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat, Nursyawal, mengatakan lembaga penyiaran tidak bisa serta-merta memakai ucapan GM. "Coba lihat Undang-Undang Penyiaran, media dan isi siaran wajib menjaga netralitasnya," ujar dia. Ketentuan lain di antaranya, stasiun televisi dan radio dilarang digunakan untuk kepentingan pribadi pemilik media, dan narasumber harus netral. (Baca: AJI Tudingan Fadli Zon Tidak Mewakili Masyarakat Indonesia)

ANWAR SISWADI

Terpopuler:
Berseragam Nazi, Dhani Balik Kecam Pengkritik
Gitaris Queen Nyatakan Lagu Prabowo Tak Berizin
Di Balik Pemberedelan Tempo
Anggun Kecam Dhani karena Pakai Seragam Mirip Nazi
Goenawan Mohamad: Media Tak Harus Netral

Berita terkait

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

13 hari lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Penjelasan BMKG terkait Petir yang Menewaskan Mahasiswa Unpad

25 Februari 2024

Penjelasan BMKG terkait Petir yang Menewaskan Mahasiswa Unpad

BMKG temukan sejumlah citra radar sambaran petir di saat dua Mahasiswa Teknik Geologi Unpad tersambar petir. BMKG bagikan tips menghindari petir.

Baca Selengkapnya

AHY Dapat Misi Berantas Mafia Tanah, Pakar Unpad Berikan Tips Menghindari Kejahatan Agraria

23 Februari 2024

AHY Dapat Misi Berantas Mafia Tanah, Pakar Unpad Berikan Tips Menghindari Kejahatan Agraria

AHY ditugasi 'gebuk' Mafia tanah, pakar dari Unpad bagikan tips untuk hindari modus kejahatan perampasan tanah.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Konser Smilemotion FKG Unpad Raup Rp 135 Juta untuk Penderita Bibir Sumbing

5 Desember 2023

Konser Smilemotion FKG Unpad Raup Rp 135 Juta untuk Penderita Bibir Sumbing

FKG Unpad menyalurkan donasi sebesar Rp 135 juta kepada Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit di Kota Bandung. Donasi tersebut didap

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Riset Manggis untuk Obat Kanker, Dosen Unpad Masuk World's Top 2% Scientist 2023

24 Oktober 2023

Riset Manggis untuk Obat Kanker, Dosen Unpad Masuk World's Top 2% Scientist 2023

Sebanyak tiga dosen dan peneliti dari Universitas Padjadjaran atau Unpad masuk daftar World's Top 2% Scientist 2023.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Yakini Pasir Pantai Kejawanan Cirebon Bisa Sembuhkan Penyakit, Mahasiswa Unpad Lakukan Riset

27 September 2023

Masyarakat Yakini Pasir Pantai Kejawanan Cirebon Bisa Sembuhkan Penyakit, Mahasiswa Unpad Lakukan Riset

Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) mendalami sejauh mana khasiat lumpur pasir di pantai Kejawanan.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya