1,6 Juta Warga Kalteng Belum Dapat Layanan BPJS  

Reporter

Rabu, 25 Juni 2014 06:33 WIB

Warga mengantri pendaftaran dengan sistem Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta (2/1). Semenjak diberlakukannya BPJS pada awal tahun 2014, ratusan warga banyak yang belum mengerti aturan sistem tersebut dikarenakan minimnya sosialisai oleh petugas terkait. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Palangkaraya - Lebih dari 1,6 juta penduduk Kalimantan Tengah, terutama yang tinggal di pedalaman, hingga saat ini belum mendapat Jaminan Kesehatan Nasional. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalteng Hardy Rampay melaporkan hal itu saat melakukan MoU antara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalteng dan Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Divisi Regional VIII di Hotel Luwansa, Palangkaraya, Selasa, 24 Juni 2014.

"Melihat kondisi ini, yakni masih banyak warga Kalteng yang belum tersentuh progam ini, kami meminta kepada BPJS Kesehatan agar melakukan jemput bola kepada masyarakat, terutama yang berada di pedesaan dengan melakukan sosialisasi agar mereka tahu apa itu BPJS dan apa manfaatnya bagi mereka," ujarnya. (Baca: Klaim BPJS Seret, Rumah Sakit Mengaku Merugi)

Menurut Hardy, selama ini masyarakat Kalteng, terutama yang tinggal di pedalaman dan jauh dari akses transportasi kesulitan untuk mendapatkan layanan itu. "Saya mendengar banyak tuduhan yang dialamatkan kepada BPJS kesehatan karena ketidaktahuan masyarakat mengenai manfaat progam ini," katanya. "Karena itu sosialisasi sangatlah penting dilakukan oleh pihak BPJS Kesehatan."

General Manager BPJS Divisi Regional VIII, Tolopan Tobing, mengungkapkan hampir 4 bulan ini pihaknya masih terus melakukan perbaikan data peserta BPJS setelah mendapatkan pelimpahan dari BPJS Ketenagakerjaan yang dulu bernama Jamsostek. Kendala yang dihadapi semisal ada perusahaan yang setelah dicek ternyata pesertanya hanya 1 orang, atau tidak lagi beralamat seperti tertera dalam alamat kantor mereka.

"Kendala inilah yang sekarang masih terus dibenahi," kata Tolopan. "Padahal targetnya pada bulan Januari 2016 mendatang, semua perusahaan di Indonesia wajib untuk ikut dalam BPJS Kesehatan." (Baca: Puluhan Pasien BPJS Belum Ditangani RS Hasan Sadikin)

KARANA W.W.

Terpopuler:

Merasa Tak Dihargai, Ayu Azhari Pindah ke Jokowi

Diduga Menipu, Bos Cipaganti Ditahan Polisi

Penipuan Investasi, Dua Petinggi Cipaganti Ditahan

8 Jam, Api Masih Mengamuk di Mal King's Bandung

Dukung Jokowi, Anwar Fuady Tak Takut Dipecat

Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 jam lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

9 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

16 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

38 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

49 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

56 hari lalu

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

57 hari lalu

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

30 Januari 2024

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan secara Offline dan Online

30 Januari 2024

Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan secara Offline dan Online

Sebagai pengguna BPJS Kesehatan, wajib tahu cara pindah faskes BPJS Kesehatan. Hal ini diperlukan saat Anda pindah domisili atau kerja.

Baca Selengkapnya