TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku dua hari tidak sempat tidur karena sibuk mengurus kompensasi bagi para pekerja seks komersial dan muncikari menjelang penutupan lokalisasi prostitusi Gang Dolly dan Jarak. Menurut Risma, pengurusan dana kompensasi itu rumit karena para pekerja seks berubah-ubah pendirian.
Ketidakjelasan sikap pekerja seks itu membuat Risma mengganti data sampai empat kali sebelum data dikirim ke Kementerian Sosial. Apalagi 98,8 persen pekerja seks di Dolly, kata Risma, berasal dari luar Surabaya, sehingga pendataanya lebih sulit. Sebagai ganti rugi atas penutupan Dolly, tiap pekerja seks memperoleh kompensasi dari Kementerian Sosial sebesar Rp 5.050.000, sedangkan muncikari Rp 7.000.000.
"Ini diprosesnya dulu ada yang awalnya enggak mau sekarang mau. Yang awalnya mau lalu enggak mau, lalu mau lagi. Terakhir kami melaporkan ada 1.080 orang, sekarang tambah 300 orang menjadi 1.449 orang karena ada yang daftar lagi. Saya dua hari enggak tidur untuk proses ambil uang itu," kata Risma saat diwawancarai Agus Suprianto, Endri Kurniawati, dan Agita Sukma Listyanti dari Tempo, Jumat, 20 Juni 2014.
Risma yakin penyaluran dana kompensasi itu tepat sasaran karena langsung dikirim ke rekening tabungan masing-masing. Pekerja seks yang tak punya rekening pun dibuatkan. "Kami buatkan satu-satu rekeningnya," ujar Risma.
Risma mengatakan warga Dolly yang terkena dampak penutupan sebagian telah dicarikan pekerjaan di sektor formal. Bagi yang masih memenuhi syarat, mereka direkrut menjadi pegawai Pemerintah Kota Surabaya. "Beberapa sudah ada yang bekerja di Dinas Informasi dan Komunikasi, anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan Satpol PP," ujarnya.
Adapun para mantan pekerja seks, menurut Risma, kebanyakan meminta pekerjaan di sektor informal. Kepada mereka yang bersedia beralih pekerjaan, Risma memberikan bekal pelatihan keterampilan. "Ada yang bekerja di pabrik sepatu, ada yang buka usaha," ujar Risma.
KUKUH S. WIBOWO
Berita Terpopuler:
Kejanggalan Pembunuhan di Rumah Tentara Bandung
Tip Hindari Kehabisan Tenaga Saat Midnight Sale
Ini Tip Midnight Sale dari Pengusaha Mal
Harga Kopi Starbucks Naik Satu Dollar
Berita terkait
Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang
1 hari lalu
PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.
Baca SelengkapnyaBantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan
1 hari lalu
Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan
Baca SelengkapnyaTermasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?
7 hari lalu
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta
8 hari lalu
Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta
9 hari lalu
Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.
Baca SelengkapnyaRisma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP
12 hari lalu
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial
12 hari lalu
Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.
Baca SelengkapnyaMensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
14 hari lalu
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan
14 hari lalu
Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.
Baca SelengkapnyaMensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD
15 hari lalu
Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.
Baca Selengkapnya