Kebakaran di Riau, BNPB Pusat Enggan Turun Tangan  

Reporter

Minggu, 22 Juni 2014 06:45 WIB

Kebakaran hutan di kebun kepala sawit di Dumai, Riau, Sumatera. (Photo by Oscar Siagian/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan belum akan menurunkan anggotanya untuk mengatasi kebakaran lahan Gambut di Riau. Meski spot kebakaran semakin bertambah.

"Pemerintah Provinsi Riau kami anggap masih sangat mampu untuk mengatasi ini. Apalagi tenaga kita di pusat terbatas 400 orang. Masak, sih, harus urusi Riau sepanjang tahun," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, saat dihubungi Tempo, 21 Juni 2014. (Baca: Satelit Pantau 250 Hotspot, Riau Kembali Terancam)

Berdasarkan pantauan satelit Terra-Aqua, jumlah hotspot di Riau pada Sabtu hari ini berjumlah 250 titik. Jumlah ini bertambah dibandingkan sehari sebelumnya, Jumat, 20 Juni 2014, yang hanya 80 titik. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah karena cuaca kering masih melanda wilayah Riau.

Sejak 4 April 2014 lalu, tanggung jawab pengendalian kebakaran lahan gambut memang sudah diserahkan kepada Gubernur Riau. Namun, meski sudah diserahkan kepada Gubernur, BNPB tetap mendampingi Pemda Riau dengan melakukan operasi modifikasi cuaca dan menempatkan tiga helikopter water bombing hingga hari ini.

Menurut Sutopo, kasus kebakaran di Riau ini tergolong aneh. Pasalnya, hampir setiap tahun terjadi kebakaran hutan di Riau. Dia membandingkan dengan Sumatera Utara, Jambi, atau Sumatera Selatan.

"Sama-sama punya lahan gambut, iklim dan cuaca juga sama, tapi kenapa selalu Riau yang terbakar," kata Sutopo.

Sutopo menambahkan, kebakaran hutan di Riau lebih banyak diakibatkan pembiaran oleh Pemerintah Provinsi Riau dan aparat penegak hukum di sana.

"Kalau mau serius, tegakkan hukum. Pembakar hutan itu sebenarnya takut dengan aparat hukum," ujarnya.

Berdasarkan data BNPB, dampak kebakaran lahan gambut di Riau selalu besar. Sebagai ilustrasi, kebakaran lahan gambut di Riau selama 26 Februari hingga 4 April 2014 lalu menyebabkan kerugian ekonomi mencapai Rp 20 triliun. Belum lagi sekitar 2,3 hektare cagar biosfer terbakar, 58 ribu orang terserang ISPA, dan sekolah-sekolah sampai harus diliburkan.

AMIR TEJO





Berita Lain
Intuisi Indigo Ungkap Kelemahan Prabowo. Apa itu?

Usai Diberedel, Keluarga Prabowo Ingin Beli Tempo

Goenawan Mohamad: Kita Takut Orde Baru Lahir Lagi

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya