TEMPO.CO, Cirebon - Sedikitnya 1.050 halaman atau lembar naskah kuno dari 12 naskah kuno koleksi Keraton Kasepuhan Cirebon berhasil diselamatkan tim Perpustakaan Nasional. "Tim pun melakukan digitalisasi terhadap 72 naskah kuno lain yang relatif masih utuh," kata Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat di Cirebon, Kamis, 19 Juni 2014.
Tim Perpustakaan Nasional terdiri atas sepuluh orang. Mereka bekerja siang dan malam selama sepuluh hari untuk melakukan preservasi naskah-naskah kuno.
Preservasi dan digitalisasi naskah-naskah kuno merupakan tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman atau MoU Keraton Kasepuhan dengan Perpustakaan Nasional. "Penandatanganan MoU dengan Perpustakaan Nasional tersebut dilakukan pada 24 Maret lalu," ujar Arief.
Arief mengklaim, dari semua keraton di Indonesia, baru Keraton Kasepuhan Cirebon yang menggandeng Perpustakaan Nasional dalam upaya penyelamatan naskah kuno. Salah satu naskah yang berhasil diselamatkan yaitu naskah Sejarah Cirebon yang ditulis sejarawan perempuan pada abad ke-19, yakni Raden Ayu Komaraningrat.
"Ada juga tiga naskah lagi yang ditulis pada abad ke-18 bisa diselamatkan, namun harus dibawa ke Jepang untuk diperbaiki," kata Arief. Ketiga naskah yang ditulis dengan kertas Eropa itu secara fisik sebenarnya masih utuh. Namun saling menempel lekat satu sama lain sehingga sulit dipisahkan. "Untuk memisahkannya itulah hanya Jepang yang memiliki alatnya saat ini."
Naskah-naskah kuno berusia ratusan tahun yang berhasil diselamatkan sebagian besar beraksara carakan dan huruf Araf pegon dengan bahasa Cirebon kuno. Isi naskah berupa peinggalan Sunan Gunung Jati dan sultan lain setelahnya, mulai sejarah, baik sejarah Cirebon maupun sejarah nasional, tasawuf, fikih, kamus, hingga ilmu pengobatan dan kecantikan. Naskah-naskah kuno tersebut berasal dari abad ke-16.
Adapun kerja sama ini meliputi pelestarian naskah kuno melalui upaya digitalisasi naskah kuno, mikro film naskah kuno, alih aksara ke huruf latin, penerjemahan, dan publikasi. "Langkah awal ini hanya preservasi atau penyelamatan fisik," tutur Arief.
IVANSYAH
Berita terkait
Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro
19 Juni 2023
Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.
Baca SelengkapnyaMisteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia
10 Maret 2023
Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia
Baca SelengkapnyaIni yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya
29 Oktober 2021
Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.
Baca SelengkapnyaWisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum
19 September 2021
Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial
27 Agustus 2021
Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun
Baca SelengkapnyaSitus Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi
25 Juli 2021
Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.
Baca Selengkapnya9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump
6 Januari 2020
Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.
Baca SelengkapnyaKayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk
24 Oktober 2019
Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.
Baca Selengkapnya27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online
22 Oktober 2019
Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.
Baca SelengkapnyaCandi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari
22 Maret 2019
Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.
Baca Selengkapnya