Dolly Resmi Ditutup, Saritem Tetap Buka Lapak

Reporter

Kamis, 19 Juni 2014 05:39 WIB

Ilustrasi pelacuran / prostitusi. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Bandung -Sore itu, Rabu, 18 Juni 2014, matahari masih belum beranjak dari peraduannya. Sinar matahari yang lembut menerobos ke sela-sela rumah di pemukiman Saritem, lokalisasi terbesar di Kota Bandung. Di atas tanah milik pemerintah Kota Bandung seluas setengah lapangan futsal yang terletak di dalam gang, terlihat aktivitas bisnis warga Saritem masih berdenyut.

Padahal sejak 2007 pemerintah Kota Bandung telah resmi menutup tempat bisnis esek-esek tersebut. "Aman disnini mah gak akan ada penggerebekan," ujar salah satu calo saat mengantar Tempo ke dalam gang.



Selain menulup lokalisasi Saritem, pemerintahan yang waktu itu dipimpin oleh Dada Rosada pun telah membeli beberapa rumah dan lahan milik warga. Ada yang dibangun Masjid dan Pesantren. (Baca: Kompleks-Pelacuran-Saritem-Ditutup)

Namun, dibeberapa titik masih ada tanah yang dibiarkan kosong yang hanya meninggalkan plang bertuliskan: Milik Pemerintah Kota Bandung. Sebagian lahan tersebut dimanfaatkan oleh warga untuk dijadikan lapak berjualan makanan.



Di dalam sebuah rumah yang 'menjajakan' belasan wanita, terlihat penghuni rumah sedang khusuk menatap layar televisi yang menyiarkan reportase penutupan Gang Dolly. Di situ terlihat Walikota Surabaya, Risma sedang berpidato.

"Gang Dolly mah tanahnya bukan milik warga, gak kayak disini. Jadi di sini mahaman. Pemerintah gak akan berani menutup," ujar seorang mucikari seraya mengomentari tayangan tv yang ditontonnya. (Baca:Rumah Bordil di Saritem Digerebek Polisi)

Padahal Pemerintah Kota Bandung pada waktu dekat ini juga akan mengontrol Saritem. Wali Kota Ridwan Kamil berencana akan mengalihfungsikan tempat itu menjadi tempat bisnis emas, yang akan mengikutsertakan warga Saritem juga para PSK.

Seorang pedagang batagor di Saritem, Sasa, mengatakan bahwa warga setempat sangat menggantungkan rezekinya ke lokalisasi tersebut. Dari yang berjualan hingga yang menyewakan rumah atau lahan parkir. "Kalau gak usaha disini, dimana lagi? Di tempat lain ka susah," ucapnya kepada Tempo.

Selain itu, ia katakan, sejauh tidak menggangu masyarakat lokalisasi tersebut berhak tetap ada. Karena , tambahnya, dari bisnis ini banyak warga yang kecipratan rezeki. (Baca:Situasi Jalan Menuju Dolly Memanas)

"Apabila tempat ini benar-benar di tutup warga akan marah," ujar ibu lima anak ini yang telah berjualan sejak tahun 1976.

Harapan dia kepada pemerintah, apabila lokalisasi tersebut ditutup, pemerintah harus mencarikan solusi. "Jangan asal tutup. Inikan lahan milik warga," ucapnya. (Baca:Dolly van der Mart, Cikal Bakal Gang Dolly Surabaya)

IQBAL T. LAZUARDI

Terpopuler:
Komnas HAM Akan Jemput Paksa Kivlan Zen, TNI Cuek
Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar
JK: Istana Harus Pecat Pengelola Tabloid Obor
Kecelakaan Subang, 7 Siswa SMA Cengkareng Tewas




Advertising
Advertising

Berita terkait

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

42 hari lalu

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

42 hari lalu

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.

Baca Selengkapnya

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

13 Oktober 2023

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mendesak Kementerian Kominfo menutup aplikasi yang yang dijadikan jejaring prostitusi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

Penyidik juga akan melibatkan tiga ahli dalam kasus prostitusi anak online yang dilakukan muncikari Mami Icha itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

1 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

Polisi segera memeriksa saksi ahli pidana dan pornografi untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha.

Baca Selengkapnya

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

30 September 2023

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

Polisi meyakini Icha tidak sendiri menjalani bisnis prostitusi anak online ini

Baca Selengkapnya

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

27 September 2023

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

Puluhan anak perempuan yang dijual Icha sebagai PSK dihargai Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per jam

Baca Selengkapnya

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

20 September 2023

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

Polisi mendapat laporan warga yang menduga ada praktik prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.

Baca Selengkapnya

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

20 September 2023

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

Sebanyak 35 personel gabungan menertibkan indekos yang diduga menjadi sarang prostitusi online di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu.

Baca Selengkapnya