Seorang PSK ikut serta dalam aksi penolakan penutupan lokalisasi Dolly di jalan Dukuh Kupang, Surabaya, Rabu (18/6). Menjelang deklarasi penutupan lokalisasi Dolly oleh Pemerintah Kota Surabaya nanti malam, semua warga, mucikari dan PSK yang tergabung dalam Forum Pekerja Lokalisasi menghentikan aktifitasnya dengan melakukan blokade di akses jalan masuk gang Dolly serta melakukan aksi peolakan penutupan lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Setija mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Garnisun TNI Angkatan Darat dan Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk mengamankan penutupan lokalisasi prostitusi Dolly dan Jarak, Rabu, 18 Juni 2014. "Total, 1.411 personel. Kami baru saja menggelar apel," katanya kepada Tempo di Islamic Center Surabaya.
Ribuan personel tersebut akan ditempatkan dalam tiga ring penjagaan di sekitar wilayah Islamic Center. Ring 1 berada di dalam tempat deklarasi dan dijaga 45 personel, ring 2A berada di pintu masuk Islamic Center (64 personel), ring 2B berada di halaman Islamic Center (583 personel), dan ring 3 berada di jalur depan atau jalan raya (46 personel). Sedeangkan 202 personel sebagai cadangan. (Baca:Massa Bersiaga Hadang Penutupan Lokalisasi Dolly)
"Kami fokus menjaga acara deklarasi dan J-3 nanti lokasi akan disterilisasi oleh Gegana." Jika nantinya massa akan mendatangi tempat lokasi acara deklarasi, kata Setija, dua kompi polisi yang telah telah disiagakan di Kelurahan Putat akan menghadangnya terlebih dahulu. "Mudah-mudahan saja tidak terjadi." (Baca: Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar)
Di lapangan Islamic Center terdapat 2 kendaraan water cannon, 1 kendaraan lapis baja, 3 truk berkapasitas sekitar 50 personel, 10 truk berkapasitas 30 personel, 2 unit ambulans dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan 1 mobil pemadam kebakaran.