TEMPO Interaktif, Jakarta: Tiga hari menjelang Kongres PDIP di Denpasar, Guruh Soekarnoputra ternyata belum mendapat undangan sebagai peserta. "Biasanya semua anggota diundang untuk jadi peninjau, tapi sekarang hanya ketua dan sekretaris fraksi, ketua dan sekretaris poksi (kelompok fraksi)," ujar Guruh pada Tempo, Jumat (25/3). Menurut Guruh, dia sebelumnya pernah menandatangani sebuah formulir yang menyatakan dirinya bersedia menjadi peninjau di kongres yang berlangsung 28 Maret - 2 April 2005. "Tapi kalau ujuk-ujuk ketentuannya diubah, ini cerminan manajemen administrasi partai yang buruk," katanya. Dia juga mengatakan tidak mendapatkan undangan secara khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati.Guruh mengatakan, seharusnya tidak ada aturan yang mengatakan jika seorang calon ketua umum yang tidak datang maka dia tidak bisa ikut dipilih dalam kongres. Menurutnya, jika aturan seperti itu ada, maka menggambarkan sebuah aturan yang tidak fair dan demokratis. "Saya tetap akan ke Bali, untuk menemui pendukung-pendukung saya," katanya. Dia juga berpendapat pendukungnya tetap bersemangat menjadikannya salah satu calon ketua umum. Dan menurut dia, kegagalannya menjadi utusan kongres dari Jakarta Selatan, tidak bisa dijadikan acuan dalam menilai berhasil atau tidaknya dia sebagai calon ketua umum PDIP. "Saya pikir itu bisa dipengaruhi oleh money politics," katanya. Hasto Kristiyanto, Wakil Sekretaris DPP PDIP, menjelaskan Guruh memang tidak diundang. "Karena Pak Guruh sudah kalah di utusan kemarin, jadi tidak mungkin diundang sebagai utusan,"ujarnya. Menurutnya yang diundang partai adalah ketua dan sekretaris fraksi, dan ketua dan sekretaris poksi sebagai pengamat. Lalu ditambah enam orang dari DPD dan 52 orang dari DPC sebagai pengamat. Menurutnya, panitia memang sedang mengurangi jumlah orang yang diundang ke kongres. Hal ini disebabkan kapasitas gedung yang terbatas. "Yang bisa ditampung hanya 1.400 orang sedangkan yang mau hadir 1.800 orang," katanya. Tri Susanti Simangunsong-Tempo
3 Hari Menghidupkan Nostalgia Lintas Melawai 1980-an, Dimotori Helmy Yahya dan Denny Malik
25 Juli 2023
3 Hari Menghidupkan Nostalgia Lintas Melawai 1980-an, Dimotori Helmy Yahya dan Denny Malik
Suasana 1980-1990 akan dihadirkan kembali dalam acara Lintas Melawai yang dilangsungkan di kawasan Blok M. Namun sebelum kembali ke era tersebut, simak terlebih dahulu tren Lintas Melawai.