Warga Bengkulu Merasa Kehilangan Jaksa Rusdi Taher
Reporter
Editor
Rabu, 23 Maret 2005 17:11 WIB
TEMPO Interaktif, Bengkulu: Sejumlah warga merasa kehilangan sekaligus menyayangkan kepindahan Mohammad Rusdi Taher, dari jabatannya sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Bengkulu. "Karena dia masihsangat dibutuhkan dalam upaya memberantas tindak korupsi di daerah ini. Selama 6 bulanmenjabat, dia sudah menunjukkan kinerja yang luar biasa hebatnya," kata Azi Ali Tjasa, salah seorang praktisi hukum di Bengkulu, kepada Tempo, Rabu (23/3).Menurut Azi, pada era sekarang sulit mendapat orang sepertri Rusdi, karena komitmennya terhadap penegakan hukum benar-benar teruji. Dia berharap penggantinya bisa setaratekadnya bahkan jika perlu lebih dalam pemberantasan korupsi. Pernyataan senada juga disampaikan beberapa orang mahasiswa dan kalangan masyarakat lainnya. Simpatik sekaligus rasa salut atas keberanian dan kesungguhan Rusdi dalam menjalankan penegakan hukum sangatdibutuhkan saat ini.Rusdi Taher menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Bengkulu sejak 8 Oktober 2004. Selama itu dia menunjukkan gebrakan besar, misalnya menyeret Chalik Effendi (Wali Kota Bengkulu) sebagai tersangka utama dalam kasus penunjukan langsung proyek rehab gedung C Pemda Kota dan Rumah Dinas Wali Kota. Lalu kasus Kepala Balai Peralatan dan Perbekalan Dinas PUProvinsi Bengkulu, yang diduga menyimpangkan dana retribusi pemakaian kekayaan daerah lebih kurang Rp 113. Kasus lain yang tak kalah menariknya yang ia tangani sejak bertugas di Bengkulu, yakni menyeret 35 orang mantan anggota DPRD Kota Bengkulu periode 1999-2004, atas dugaan pembobolan APBD. Serta menyeret Kepala Sub Bagian Anggaran dan Monitoring Universitas Bengkulu, Rosmadi, yang disinyalir menyalahgukan wewenang, dengan memungut fee 10 persen dari setiap kontraktor yang ingin mendapatkan pekerjaan dalam lingkungan kerjanya.Karena tindakannya itu, rumah dinas Rusdi Taher pernah dibakar. Dari penyelidikan polisi pembakar rumah itu ada kaitannya dengan ajudan Wali Kota dan pengusaha yang sering mendapat proyek dari pemerintah kota.Rusdi Taher sendiri menilai apa yang dilakukannya hanya biasa-biasa saja dan tidak menganggap istimewa. "Saya melakukan tugas sebagaimana mestinya, tidak ada istilah sayameluruskan yang bengkok atau membengkokkan yang lurus. Mungkin problemnya selama ini banyak orang belum melakukan tugasnya sebagaimana mestinya," ujarnya. Menurut rencana Rusdi Taher akan dilantik sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Syaipul Bakhori-Tempo