Anak Tukang Becak Miskin Tidak Dilarang Sukses  

Reporter

Kamis, 12 Juni 2014 06:51 WIB

Raeni saat diantar ayahnya, Mugiyono yang seorang tukang becak untuk menghadiri wisudanya (10/6). TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Raeni, anak tukang becak yang menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3,96 di Universitas Negeri Semarang, tidak pernah merasa kondisi ekonomi keluarganya menjadi penghalang. Malah, gadis kelahiran 13 Januari 1993 ini merasa risih jika keberhasilannya dikaitkan dengan keterbatasan ekonomi keluarganya. "Memangnya orang miskin tak boleh berprestasi?" ujarnya.

Meski demikian, Raeni berharap pengalamannya bisa menginspirasi orang lain. "Orang miskin tidak dilarang sukses, kok," ujarnya. Pada saat upacara wisuda, Raeni, yang datang dengan naik becak yang dikayuh ayahnya, memberikan pidato mewakili para wisudawan.

Untuk menambah uang saku yang terbatas, Raeni menjadi asisten di laboratorium ekonomi kampusnya. Dia juga memberi kursus privat akuntansi kepada siswa SMA dengan honor sukarela. Tiap Sabtu dan Ahad ia memilih pulang ke Kendal dan mengajar anak-anak mengaji di taman pendidikan Al-Quran di kampungnya. (Baca:Anak Tukang Becak ini Lulus dengan IPK 3,96)

Untuk menjalankan prinsip efisiensi, gadis berjilbab ini hanya mengikuti organisasi kemahasiswaan yang menunjang prestasi akademik, antara lain Kelompok Studi Ekonomi Islam, Himpunan Mahasiswa Ekonomi, Komunitas Ilmiah Mahasiswa Ekonomi, serta Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian. Di luar kampus, ia aktif di Ikatan Akuntan Indonesia dan Pramuka di Kendal.

Jika merasa suntuk, alumnus jurusan akuntansi SMK 1 Kendal ini memilih ke Masjid Al-Barokah yang letaknya tak jauh dari tempat kosnya untuk mengaji atau melantunkan maulid nabi. "Kalau ke mal boros juga kan?" Ia juga tergabung dalam One Day One Juzz, grup yang "mewajibkan" anggotanya membaca Al-Quran minimal satu juz setiap hari.

Setelah diberitakan sebagai wisudawan terbaik, peraih beberapa juara lomba karya ilmiah ini ditawari pekerjaan sebagai akuntan di salah satu perusahaan alat berat dan properti di Jakarta. Kendati memikirkan tawaran itu, Raeni sebenarnya bercita-cita menjadi guru atau dosen sambil mencari beasiswa kuliah ke luar negeri dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.

Dorongan menjadi pendidik, kata Raeni, sesuai dengan nasihat orang tuanya. "Ilmu akan menjadi berkah jika ditularkan kepada yang lain," ujarnya, menirukan nasihat ayahnya. Pengalamannya menjadi pendidik akan dijadikannya sebagai proposal riset saat menempuh magister kelak. Kapan? "Insya Allah, ada jalan." (Baca:Anak Tukang Becak Ini Terima Beasiswa ke Inggris)

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang Sucipto Hadi Purnomo mengatakan prestasi Raeni makin menyemangati Unnes sebagai universitas yang paling banyak menerima mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi secara nasional. "Dan sebagian besar mahasiswa Unnes penerima beasiswa Bidikmisi, prestasi akademiknya bagus," ujarnya.





SOHIRIN

Terpopuler:

Anak Tukang Becak Ini Terima Beasiswa ke Inggris

Anak Tukang Becak ini Lulus dengan IPK 3,96

Fasilitas Kaum Cacat Diduga Dikorupsi, KPK Kaget

Sumbangan untuk Jokowi-JK Capai Rp 35 Miliar










Advertising
Advertising

Berita terkait

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

8 Juni 2022

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

Penjaga rumah menyebut peserta pesta di Perumahan Pesona Depok Estate 2, yang disebut sebagai pesta bikini, merupakan mahasiswa dan pelajar

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

8 Juni 2022

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

Harga tiket untuk mengikuti pesta bikini di Perumahan Pesona Khayangan, Kota Depok, bisa mencapai lebih dari Rp8 juta per orang.

Baca Selengkapnya

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

6 Juni 2022

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

Polres Metro Depok buka suara soal penggerebekan pesta bikini di sebuah perumahan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

6 Juni 2022

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

Polisi meminta keterangan penyelenggara pesta bikini di Depok karena mengadakan pesta di perumahan dengan jumlah massa banyak tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Polda Jatim Selidiki Kolam Renang yang Ditutup karena Bikini

25 Februari 2016

Polda Jatim Selidiki Kolam Renang yang Ditutup karena Bikini

Polda Jatim menanyakan menanyakan kenapa kolam Gua Pote ditutup.

Baca Selengkapnya

Pesta Seks di Ritz-Carlton, Nomor Kontak Panitia Tak Aktif

21 Desember 2015

Pesta Seks di Ritz-Carlton, Nomor Kontak Panitia Tak Aktif

Polisi memastikan berita acara itu hoax.

Baca Selengkapnya

Pesta Seks di Ritz-Carlton? Polda Metro Jaya: Itu Hoax

21 Desember 2015

Pesta Seks di Ritz-Carlton? Polda Metro Jaya: Itu Hoax

Informasi soal pesta seks di Ritz-Carlton beredar melalui media sosial.

Baca Selengkapnya

Delapan Sekolah Cabut Laporan Soal Pesta Bikini  

1 Juli 2015

Delapan Sekolah Cabut Laporan Soal Pesta Bikini  

Ada dua sekolah lagi yang belum damai, yakni SMA Muhammadiyah Rawamangun dan SMA Alkamal.

Baca Selengkapnya

Baru Delapan Sekolah Cabut Laporan Pesta Bikini  

1 Juli 2015

Baru Delapan Sekolah Cabut Laporan Pesta Bikini  

Ada dua sekolah lagi yang belum mencabut laporannya.

Baca Selengkapnya

Pesta Bikini SMA, Polisi Periksa Kepala Sekolah  

5 Mei 2015

Pesta Bikini SMA, Polisi Periksa Kepala Sekolah  

Kasus pencemaran nama baik dalam iklan pesta bikini bisa diselesaikan secara damai.

Baca Selengkapnya