TEMPO Interaktif, Surabaya:Sejumlah ulama berpengaruh NU yang tergabung dalam Forum Langitan menyatakan PKB pimpinan Gus Dur-Alwi Shihab merupakan yang sah di mata kaum nahdliyin. Sebaliknya, PKB versi Matori Abdul Djalil tidak diakui jika terus menggelar Muktamar Luar Biasa di Hotel Borobudur Jakarta, 14-16 Januari. “Selama Matori bersikeras menggelar muktamar, tidak ada pengaruhnya. Hanya, mungkin berpengaruh pada sikap NU terhadap TNI,” ujar Rois Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Masduki Mahfud, ketika ditemui Tempo News Room dan Detikcom di Surabaya, Rabu (9/1). Kiai Masduki termasuk peserta pertemuan sejumlah ulama NU yang tergabung dalam Forum Langitan di Tuban tempo hari. Pertemuan tersebut menghasilkan desakan untuk Matori: apakah bersedia islah (rujuk) atau tidak berkaitan konflik kepemimpinan di PKB versus barisan Gus Dur-Alwi Shihab. Forum Langitan memberi tenggat waktu hingga 9 Januari. Deadline habis, jawaban Matori tak juga diterima. Rencana Muktamar Luar Biasa PKB di Jakarta jalan terus. Atas nama Forum Langitan, Kiai Masduki berharap TNI tidak melibatkan diri dalam konflik internal PKB. Tindakan tersebut dinilai berbahaya karena akan mengguncang kemesraan hubungan TNI-NU. ”Kalangan NU nanti akan menilai TNI ikut menghancurkan PKB. Padahal kehancuran tak dikehendaki TNI. Yang dikhawatirkan kiai-kiai NU, dengan dukungan TNI kepada Matori, warga NU yang lunak menjadi ikut-ikutan keras,” tegas Masduki. Karena itu, jelas Masduki, kiai-kiai NU meminta jajaran TNI bersikap netral dalam menyikapi perpecahan di tubuh PKB. Seruan ini berkait kedudukan Matori Abdul Djalil –yang bersikeras Ketua Umum DPP PKB— sebagai menteri pertahanan yang punya akses ke jajaran militer. Kiai Masduki mendapat informasi, malam ini jajaran pejabat militer akan bertemu untuk membahas, apakah akan mendukung PKB versi Matori atau tidak. Sejauh mana kebenaran informasi itu, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Malang itu tidak bisa memastikan. (Adi Mawardi)