TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal mengatakan pemerintah kota akan menjalankan program sampah ditukar beras mulai dua pekan mendatang atau akhir Juni nanti. Pemerintah Kota Makassar, ujarnya, sudah menyiapkan infrastruktur. Begitu pula masyarakat sosial dan stakeholder lainnya.
Pertukaran sampah dengan beras untuk tahap pertama akan dilaksanakan di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Lette di Kecamatan Mariso, Kelurahan Maccini di Kecamatan Makassar, dan Kelurahan Ujung Tanah di Kecamatan Ujung Tanah.
"Untuk sementara kita hanya lakukan tiga kelurahan dulu karena baru itu yang siap infrastrukturnya," kata Deng Ical, sapaan Syamsu, di rumah pribadinya, Minggu, 8 Juni 2014.
Menurut Deng Ical, program sampah ditukar beras untuk sementara menggunakan anggaran dari Badan Ketahanan Pangan. Di situ ada mata anggaran khusus ketahanan pangan untuk operasi pasar terkait bahan pokok. "Kita akan konsultasikan kepada Badan Pemeriksaan Keuangan dan Inspektorat. Apakah dana ini bisa digunakan atau tidak," ujar Deng Ical.
Menurut Deng Ical, pemerintah kota masih mencari investor untuk sumber daya eksternal, termasuk dari Badan Urusan Logistik (Bulog). Tiga stakeholder juga sudah menyatakan siap untuk menjalankan program sampah ditukar beras, yakni Dinas Kebersihan, Badan Ketahanan Pangan dan kecamatan.
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.