Jokowi-JK Pertahankan Anggota Tim Sukses Terlibat Korupsi  

Reporter

Minggu, 8 Juni 2014 06:33 WIB

Calon Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Tim Sukses Jokowi-JK Abdul Kadir Karding (Kiri), dalam Silaturahmi Nasional Alim Ulama PKB untuk Pemenangan Jokowi-JK, di Jakarta, Selasa (3/6). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden dari koalisi yang dipimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo-Jusuf Kalla, mempertahankan anggota tim sukses yang terlibat kasus korupsi. Juru bicara tim pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, mengatakan anggota tim sukses tersebut baru sebatas dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Baru disebut (dalam dakwaan). Kalau ada yang bermasalah hukum dan menjadi tersangka, tidak kami masukkan dalam tim kampanye," kata Hasto ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 7 Juni 2014. Menurut dia, Jokowi-JK tetap komitmen memberantas korupsi.

Aggota tim sukses tersebut misalnya penggerak saksi dan koordinator wilayah Sulawesi, Olly Dondokambey; koordinator wilayah Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; penasihat tim kampanye, Muhaimin Iskandar; penggerak pemilih, Idham Samawi; dan anggota tim ahli, Rokhmin Dahuri.

Olly disebut menerima aliran dana proyek Hambalang sebesar Rp 2,5 miliar. Aliran dana kepada anggota tim Bendahara Umum PDIP itu tertuang dalam surat dakwaan Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, serta Kepala Divisi Konstruksi PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor.

Olly juga terseret kasus proyek e-KTP. Dalam proyek senilai Rp 6 triliun itu, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin mengatakan Olly, selaku Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, menerima uang US$ 1 juta.

Menurut Nazar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menerima duit US$ 500 ribu dalam proyek e-KTP. Duit itu, ujar Nazar, diberikan kepada Ganjar selaku Wakil Ketua Komisi Pemerintahan DPR.

Sedangkan Ketua DPD PDIP DIY sekaligus Ketua DPP Bidang Kaderisasi PDIP, Idham Samawi, menjadi tersangka dalam kasus dana hibah Persatuan Sepak Bola Bantul (Persiba) senilai Rp 12 miliar. Mantan Bupati Bantul dua periode itu telah mengembalikan duit Rp 11,6 miliar ke kas Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Bank BPD DIY cabang Bantul. Bukti transfer penyerahan uang itu tertanggal 6 Maret 2014. (Baca juga: Meski Tersangka Korupsi, PDIP Restui Idham Samawi Nyaleg)

Adapun Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar diduga terlibat kasus suap program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Muhaimin disebut meminta Rp 1,5 miliar melalui Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Kemenakertrans Dadong Irbarelawan.

Sementara itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Gotong Royong, Rokhmin Dahuri, merupakan menteri pertama yang didakwa korupsi dana nonanggaran tahun 2007 sebesar Rp 31 miliar. Rokhmin divonis bersalah dan dihukum 7,5 tahun serta denda Rp 200 juta. Upaya peninjauan kembali (PK) yang ditempuhnya dikabulkan MK dan hukumannya dikorting 2,5 tahun. Pada November 2009, dia dinyatakan bebas bersyarat.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

14 Oktober 2019

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.

Baca Selengkapnya

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

10 Desember 2018

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

24 Oktober 2018

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

Menteri-menteri Kabinet Kerja memaparkan capaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK.

Baca Selengkapnya