TEMPO Interaktif, Surabaya: "Astini telah mati, kami puas ... hutang nyawa dibayar nyawa. Terima kasih bapak polisi!" Teriakan ini memecahkan keheningan di kamar mayat RSUD Dr. Sutomo Surabaya, Minggu (20/3) pukul 02.01 WIB. Yulianto, Agus Purwanto dan Lilik secara bergantian melontarkan teriakan tersebut ketika jenasah Astini masuk ke kamar otopsi. Yulianto, Agus Purwanto dan Lilik adalah adik Puji Astuti yang dibunuh dan dipotong-potong tubuhnya oleh Astini. Atas perbuatannya itu, Astini dijatuhi hukuman mati dan Minggu dinihari itu Kejaksaan Negeri Surabaya melakukan eksekusi. Menurut Yulianto, keluarganya tidak akan pernah memaafkan Astini karena dinilai sebagai pembunuh keji. Di Jawa Timur Astini adalah terpidana mati ke empat yang dieksekusi setelah Hussein, Kusni Kasdut dan Letnan Polisi Adi Saputro. Astini dieksekusi oleh regu tembak pada Minggu (20/3) pukul 01.20 WIB. Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya, AF Darmawan tidak mau mengatakan lokasi dilakukannya eksekusi. Namun informasi yang beredar menyebutkan bahwa eksekusi dilakukan di wilayah Surabaya Barat di sekitar Kecamatan Benowo.Saat menjalani eksekusi Astini didampingi oleh kuasa hukumnya, Ida Sampit Karokaro. Sedangkan yang hadir di lokasi eksekusi ialah Darmawan sendiri sebagai ketua tim eksekusi, Kakanwil Departemen Agama Surabaya, Kasipidum dan Asintel Kejari Surabaya, Direskrim Polda Jawa Timur, Wakapolwiltabes Surabaya, Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya dan Komandan Satuan Brimob Polda Jawa Timur. Astini langsung terkulai begitu rentetan peluru mengunjam jantungnya. Setelah itu mayat Astini langsung dibawa ke RSUD Dr. Sutomo menggunakan mobil jenasah milik kepolisian.Di dalam mobil Astini didampingi oleh anggota tim eksekutor dari kejaksaan, Ariana Yuliastutik dan Dokter Nurhayati. Menurut Ariana, sebelum berangkat Astini berwudu terlebih dahulu. Selama dalam perjalanan menuju lokasi eksekusi Astini terus berdzikir dengan mata terpejam. Astini menggunakan kerudung hitam dan baju terusan putih. "Astini nampak pasrah," kata Ariana.Sebelum digiring ke hadapan regu tembak, Astini sempat menitipkan pesan terakhir pada Ida Sampit Karokaro. Intinya Astini meminta agar Ida Sampit menyampaikan kepada keluarga Astini bahwa ia telah ikhlas. Selain itu Astini juga berpesan agar keluarganya meningkatkan ibadah. Kukuh S. Wibowo-Tempo