RS Kesdam Iskandar Muda Kekurangan Dana

Reporter

Editor

Sabtu, 19 Maret 2005 14:13 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh: Rumah Sakit Kesehatan Kodam (Kesdam) Iskandar Muda, kekurangan dana operasional untuk kegiatan pelayanan kesehatan. Selain itu, RS ini juga kekuarangan tenaga medis, karena 30 orang paramedis menjadi korban tsunami. Padahal RS itu sendiri masih melayani pasien secara gratis. Hal itu diungkapkan Mayor dr. Candra Nova, Komandan Tim Tenaga Batuan Rumah Sakit Kesdam IM, dari Direktorat Kesehatan TNI-AD. Candra yang berbicara atas nama Kepala RS Kesdam IM, Mayor dr. Taufiqurahman, menjelaskan hal itu kepada Tempo, Sabtu (19/3). Memang, menurut Candra, rumah sakit ini tidak kekurangan obat-obatan. Tapi, untuk obat-obatan khusus dan biaya makan untuk pasien, RS sangat kekurangan.RS Kesdam IM adalah satu-satunya RS yang langsung beroperasi setelah tsunami menghantam Aceh, 26 Desember 2004. Karena relatif tidak ada kerusakan berarti di rumah sakit itu. Menurut Candra, setelah tsunami RS Kesdam merupakan RS rujukan untuk para pasien. Menurutnya, dalam pertemuan dengan pihak Departemen Kesehatan RI, pada 14 Maret lalu, dr Untung dari Depkes Jakarta mengemukakan, hingga Juni, segala pelayanan kesehatan di RS Kesdam, gratis. Candra mengakui ada subsidi dana dari pemerintah, tetapi itu masih belum cukup untuk biaya operasional RS Kesdam sendiri. "Untuk April ini, saya belum tahu darimana uang untuk membayar tenaga medis bakti," kata Candra.Ada sekitar 130 tenaga medis bakti yang membantu operasional RS tersebut. "Kalau sampai 26 Maret in tidak ada solusi, maka harus dikembalikan ke sistem semula, tidak gratis lagi. Rumah sakit ini juga harus hidup," katanya.Yang juga menjadi masalah adalah besarnya jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit tersebut pasca tsunami. Menurut Candra, untuk rawat jalan per harinya bisa mencapai 300 pasien. Sedang rawat inap sekiar 90 lebih pasien per hari. Padahal RS tersebut hanya mempunyai kapasitas 90 tempat tidur. Akibatnya, banyak pasien yang terpaksa dirawatinapkan dengan tanpa tempat tidur. Sebelum tsunami pasien yang berobat jalan maupun inap, di RS Kesdam tersebut hanya sekitar 60 orang per hari. Pasien yang berobat juga bukan hanya dari Banda Aceh. Banyak pasien dari luar Banda Aceh, seperti dari Aceh Utara, Bireuen, Pidie dan Aceh Jaya yang juga beroba ke sana. Itu masih ditambah para pasien dari rumah sakit lapangan yang ditinggalkan tenaga medis asing. Bahkan USS Mercy juga mengirimkan pasien mereka.Adi Warsidi

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

12 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

5 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

6 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

6 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

6 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

7 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

8 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

8 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

8 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya