Tujuh Gereja di Cianjur Diancam Ditutup Paksa  

Reporter

Selasa, 3 Juni 2014 11:32 WIB

Para jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelpia beribadah memperingati kenaikan Isa Almasih di depan Istana Negara, Jakarta (28/5). Dalam ibadah kali ini jemaat kedua Gereja diiringi grup musik tiup dengan harapan pemerintah mendengar tuntutan mereka untuk beribadah tanpa diskriminasi. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar Gereja-gereja Cianjur Oferlin Hia mengatakan gereja Kristen di Cianjur, Jawa Barat, terancam tak bisa dipakai. Padahal, kata dia, tujuh gereja di Cianjur itu sudah eksis sejak 1977. Menurut dia, penduduk setempat menggunakan adanya Surat Keputusan Bersama dua menteri sebagai landasan untuk melarang kegiatan ibadah. Padahal, SKB itu keluar pada 2006.

"Kami ingin ada perlindungan hukum dalam beribadah," kata Oferlin saat mengadukan kasusnya ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Senin, 2 Juni 2014. Menurut dia, perangkat pemerintah setempat mempersulit dan ingin agar gereja dibongkar.

SKB dua menteri adalah kesepakatan antara Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri. Dikeluarkan pada 2006, SKB ini mengatur tentang pendirian rumah ibadah. Isinya, jika akan mendirikan rumah ibadah, 60 persen penduduk di daerah tersebut harus menyetujuinya. (Baca: Komnas HAM Kecam Penyegelan Gereja St. Bernadette)

Menurut Oferlin, penutupan gereja di Cianjur diprovokasi oleh beberapa ormas Islam. Ormas tersebut memprovokasi agar masyarakat menolak eksistensi gereja. "Mereka beralasan gereja dapat merusak stabilitas desa," kata dia.

Setiap akan beribadah, kata dia, ada potensi bentrok antara massa ormas Islam dan penganut Kristen. Barisan Serbaguna (Banser) Ansor yang ada di pihak Kristen, kata Oferlin, pernah menjamin kebebasan beribadah. "Tapi kami tak mau ada pertumpahan darah," kata dia. "Kami berjuang lewat jalur hukum."

Anggota Komnas HAM Imdadun Rahmat mengatakan memeluk agama dan menjalankan ibadah adalah hak setiap warga negara. "Negara harus memfasilitasi, bukan malah mempersulit orang beribadah," kata dia. Persoalan yang dihadapi bangsa dari Aceh hingga Papua, kata dia, adalah penyakit mayoritas yang ingin menang sendiri. (Baca: Kata Gus Solah Soal Penyegelan Gereja)

Menurut dia, di Bali dan Nusa Tenggara mungkin yang terjadi sebaliknya. "Orang muslim kesulitan membangun masjid," kata dia. Imad meminta agar para imam dan pendeta menyampaikan ke umatnya agar tetap hidup harmonis kepada yang lain. "Tak ada satu agama pun yang menghalalkan kekerasan," kata dia.

Ia berjanji akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dan meninjau lapangan. "Jangan mudah putus asa dan terintimidasi kelompok lain," katanya.

MUHAMMAD MUHYIDDIN




Terpopuler
PDIP: Tak Ada Perwira TNI di Tim Sukses Jokowi
Kubu Jokowi-JK Targetkan 65 Persen Suara di Jatim
Tak Hadirkan Saksi Meringankan, Akil: Mahal

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

Baca Selengkapnya