Bantah Aniaya, Kronologi Versi Istri Bupati Kampar  

Reporter

Senin, 2 Juni 2014 21:24 WIB

ilustrasi pemukulan. tbo.com

TEMPO.CO, Pekanbaru - Istri Bupati Kampar, Eva Yuliana, membantah memukul Nur Asmi, warga Pulau Birandang, Kampar Kiri. Aksi pemukulan ini terjadi pada Sabtu, 31 Mei 2014. Hal ini terkait dengan kasus sengketa tanah.

Menurut Eva, justru Asmi yang menyerang dia lebih dulu karena tidak terima dengan penjelasan Bupati ihwal status lahan.

"Tidak benar saya memukul, dia menyikut saya, kemudian tangannya saya tangkap, lalu dilerai oleh ajudan," katanya, saat dihubungi Tempo, 2 Juni 2014. (Baca: Bupati Kampar dan Istri Diduga Aniaya Warga)

Eva menceritakan, pada Sabtu, 31 Mei 2014, sekitar pukul 15.30 WIB. Bupati Jefri bersama Eva serta ajudan bupati berangkat menuju Sungai Pinang, KM 7, Desa Birandang, Kecamatan Kampar Timur, Kampar Kiri, dengan menggunakan mobil Cycnus.

Setibanya di lokasi, kata dia, mereka menjumpai sepasang suami-istri Jamal, 39 tahun, dan Nur Asmi, 36 tahun, di Camp, keduanya mengaku mempunyai lahan di lokasi tersebut. "Bapak Bupati menjelaskan kepada wanita tersebut permasalahan lahan dan wanita tersebut merasa tidak terima dan mengeluarkan kata-kata kotor kepada Pak Bupati," ujarnya.

Mendengar kata kotor tersebut, Bupati Jefri lalu menyuruh Asmi keluar, lalu dia berjalan sambil menggerutu. "Dengan tidak senang Asmi menyikut dengan siku tangan kanannya dan mengenai badan saya, lalu saya tangkap tangannya, dia menyerang saya dan dilerai oleh ajudan," katanya.

Kemudian Bupati Jefri meminta Jamal melerai istrinya dan membawa pergi. Lalu Jamal membawa istrinya pulang dengan sepeda motor sekitar pukul 17.00 WIB.

Tak lama kemudian, kata Eva, rombongan bupati pergi meninggalkan lokasi. Di perjalanan mobil yang ditumpangi bupati dihalangi sepeda motor di tengah jalan milik Jamal.

"Salah seorang ada membawa senjata tajam berupa parang panjang, dengan keadaan tersebut kami terasa terancam dan ajudan bupati, Bripka Very, secara spontan mengawasi si pembawa parang," katanya.

Eva menambahkan, Very kemudian mengangkat pistolnya lalu meminta salah seorang kerabat Jamal menjatuhkan parangnya. Setelah itu dengan waspada ajudan bupati tersebut menyimpan kembali pistolnya. "Tidak ada mengeluarkan peluru," katanya. (Baca: Ajudan Bupati Kampar Diduga Todongkan Pistol)

RIYAN NOFITRA

Berita Terpopuler

Kasus Haji, PPATK: Rekening Anggito Mencurigakan
Dibidik Tersangka, Anggito Kembalikan Uang ke KPK?
Diduga Mencurigakan, Ini Isi 14 Rekening Anggito

Berita terkait

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

15 jam lalu

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

3 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

3 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

3 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

4 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

5 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

5 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

6 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

9 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya