TEMPO Interaktif, Jakarta:Soeripto, anggota Fraksi Keadilan Sejahtera DPR mengecam permintaan maaf Duta Besar Indonesia di Malaysia, Rusdihardjo, terhadap pemerintah Malaysia merupakan suatu hal yang tidak perlu dilakukan. Menurut anggota Komisi I DPR ini, permintaan maaf tersebut menandakan bahwa duta besar tidak memahami aspirasi yang berkembang di tanah air. "Sikap tersebut menandakan tidak memahami aspirasi nasionalisme yang ada, hal ini mesti dipertanggungjawabkan. Saya akan mengajukan usul agar DPR mempertanyakan sikap dubes tersebut,"ujarnya. Soeripto meminta Menteri Luar Negeri menegur Dubes Rusdihardjo. "Kalau bisa dubes tersebut harus segera dipanggil,"katanya. Menurut Soeripto aksi-aksi demonstrasi serta pembakaran bendera Malaysia merupakan hal yang tidak perlu dilakukan. "Aksi-aksi demonstrasi seharusnya tidak perlu radikal,"ujarnya.Di tempat terpisah Djoko Susilo, anggota fraksi PAN memandang wajar rakyat Indonesia melakukan aksi demonstrasi karena konflik Indonesia Malaysia dalam kasus Ambalat menyentuh rasa nasionalisme warga negara Indonesia."Seharusnya masyarakat Malaysia mampu memahami ini,"katanya. Aksi demonstrasi itu, menurut Djoko, merupakan bentuk spontanistas masyarakat. Sedangkan protes dari kelompok Pemuda Malaysia merupakan sebuah bentuk protes dari kepanjangan kepentingan pemerintah Malaysia."Malaysia tidak mengenal demokrasi seperti halnya Indonesia,"ujarnya. Yuliawati