Rokok SKT di Jawa Timur Masih Bertahan  

Reporter

Rabu, 21 Mei 2014 05:27 WIB

Ribuan pekerja Plant Kunir PT HM Sampoerna di Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang keluar dari pintu gerbang usai menerima pengumuman penutupan pabrik Sigaret Kretek Tangan (16/5). Plant Kunir resmi tidak produksi SKT hari ini. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Kelompok Kerja Penyelamatan Kretek Industri Hasil Tembakau Kamar Dagang Jawa Timur Dedy Suhajadi mengatakan perusahaan rokok sigaret kretek tangan (SKT) di Jawa Timur sebenarnya tidak ada masalah.

"Beberapa merek kami cek enggak ada masalah," kata Dedy saat dihubungi Tempo, Selasa, 20 Mei 2014. (Baca: Lima Tahun Lagi, Rokok Kretek Tinggal Kenangan)

Dedy mengakui adanya penurunan minat dari para pengguna rokok SKT ke sigaret kretek mesin (SKM), terutama di perkotaan. Sedangkan di pedesaan serta pelosok Kalimantan dan Sumatera masih memakai rokok SKT dari Jawa Timur. "Beberapa produk ternama SKT tidak goyah," katanya.

Ia mencontohkan, dari sepuluh merek rokok, hanya dua pabrik di antaranya yang beralih ke SKM. Sedangkan sisanya masih mempertahankan rokok linting. Menurut Dedy, pangsa pasar rokok SKT masih sangat potensial. Penutupan dua pabrik rokok SKT di Jember dan Lumajang dipastikan Dedy tidak akan berpengaruh terhadap industri rokok nasional.

Penutupan SKT itu sendiri, kata Dedy, lebih disebabkan adanya penurunan kualitas dan pengurangan produktivitas. Kebijakan pemerintah dalam kenaikan bea dan cukai serta persaingan ekonomi antarpabrik SKT juga diyakini mempengaruhi produktivitas SKT. Namun hal itu tidak mempengaruhi industri SKT secara keseluruhan. "Ada 22 Mitra Pelintingan Sigaret di Jatim juga masih bertahan, tidak berpengaruh," katanya.

Dedy juga meminta agar pemerintah bisa lebih berpihak pada rokok SKT, karena merupakan warisan budaya bangsa Indonesia. Apalagi produksi rokok menyumbang 60 persen bea dan cukai masuk ke kas pemerintah. Angka itu belum termasuk empat pajak lainnya, seperti pajak penghasilan dan pajak pendapatan. Hanya 35 persen dari penghasilan rokok yang dikelola pabrik.

Sekretaris Gabungan Pengusaha Rokok Surabaya Henry Najoan juga mengakui adanya penurunan pasar SKT sekitar 20 persen. "Pangsa pasar SKT secara nasional memang turun," katanya.

Hal itu murni karena beralihnya tren masyarakat dari rokok kretek ke filter dan mild. Meski demikian, kata Henry, pangsa pasar SKT masih sangat besar. Setidaknya delapan anggota Gapero di Surabaya masih bertahan sampai sekarang. (Baca: Konsumsi Rokok Kretek Terus Turun)

AGITA SUKMA LISTYANTI





Berita Terpopuler
Aburizal Terima Tawaran Menteri Utama dari Prabowo
Merchandise Beracun Piala Dunia Ada di Indonesia
Pengamat: Hanya Dua Poros Capres, Jokowi Untung

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

6 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

21 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

24 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

35 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

38 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

49 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

49 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

53 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya