TEMPO Interaktif, Solo:Puluhan pemuda dari Solo menggelar apel kesiapan sebagai relawan ganyang Malaysia, Minggu (13/3). Wakil Ketua DPR RI Zaenal Ma'arif yang ikut dalam apel relawan bersama Gerakan Masyarakat Anti Arogansi Solo (Gemar'S) dan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) mendesak pemerintah agar segera mengeluarkan maklumat perang melawan Malaysia. Kasus penembakan TKI di Malaysia dinilai sebagai tantangan negara tersebut untuk mengajak konfrontasi. "Saya akan menyampaikan desakan kepada presiden agar mengumumkan perang dengan Malaysia dalam rapat konsultasi," teriak Zaenal.Apel relawan yang berlangsung di Bundaran Gladak itu juga diwarnai dengan aksi pembakaran berbagai produk berbau Malaysia. Sejumlah kaset album penyanyi Malaysia dan poster artis negeri jiran tersebut dibakar. Wakil Sekretaris DPW PPP Jawa Tengah M. Taufik SH yang memimpin aksi pembakaran tersebut. Di hadapan para relawan yang bersenjatakan tongkat bambu itu Taufik menyatakan tidak ada jalan lain kecuali perang untuk menyelesaikan kasus Ambalat. Yel-yel "perang" dan "ganyang Malaysia" dikumandangkan para relawan melalui corong speaker yang di pasang di sebuah mobil pick up.Menurut Zaenal Ma'arif, desakan agar Presiden Yudoyono mengeluarkan maklumat perang tersebut dikarenakan jalan diplomasi yang sedang ditempuh tidak akan menguntungkan posisi Indonesia. Apalagi, Malaysia saat ini justru melakukan provokasi-provokasi yang menyulut kemarahan rakyat Indonesia. Posko Bela Negara Lawan Malaysia yang didirikan Gemar's telah menerima sedikitnya 250 pemuda yang menyatakan sanggup menjadi relawan ganyang Malaysia. Dari ratusan relawan tersebut, menurut Sekjen Gemar's M. Yuli Syahban, tercatat ada 50-an orang yang telah lolos seleksi dan siap dikirim ke Malaysia.Imron Rosyid/Anas Syahirul