Toshichi Obata membawa foto keluarganya setelah diselamatkan dari rumahnya di Natori, Miyagi Prefecture, Jepang, Minggu, 20 Maret 2011 setelah gempa bumi 11 Maret dan tsunami menimpa wilayah tersebut. AP Photo/Mark Baker
TEMPO.CO, Banda Aceh - Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter berpusat di 342 kilometer barat daya Kabupaten Aceh Jaya hanya membuat panik warga yang bermukim di Banda Aceh dan pantai barat Aceh. Warga Lhokseumawe tidak merasakan gempa dengan kedalaman 15 kilometer itu. Ahad, 18 Mei 2014
Amir, 45 tahun, warga Kabupaten Aceh Jaya, menuturkan gempa terasa sekitar pukul 9.00, saat ia dalam perjalanan ke kebun. Setelah, merasakan guncangan, ia memutuskan kembali ke rumah menemui keluarganya.
"Warga lainnya berlari ke tempat yang aman, karena trauma pada gempa yang disusul tsunami 24 Desember 2004," ujar Amir kepada Tempo.
Faisal, 25 tahun, yang tinggal di Keudah, Banda Aceh, juga merasakan guncangan gempa itu. Saat itu, ia bersepeda motor dan melihat sejumlah orang panik. Ia berusaha tenang dan melaju menuju kampus Darussalam. (Baca juga: Gempa 5,7 SR Terjadi di Aceh Singkil)
Di Lhokseumawe, Agam, 25 tahun, menuturkan tidak merasakan guncangan gempa. "Tidak terasa, Bang," tuturnya.
Siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebut gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter itu terjadi pada Ahad, 18 Mei 2014, pukul 09.02 WIB. Pusat gempa di kedalaman 15 kilometer dan berjarak 342 kilometer sebelah barat daya Kabupaten Aceh Jaya. Tidak ada potensi tsunami akibat gempa ini.
