Dokter melakukan pemeriksaan pasien suspect Mers-Cov diruang isolasi RSUP Adam Malik Medan, Sumut, Jumat (9/5). Pihak rumah sakit kembali kedatangan empat pasien suspect Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) yang pulang dari Umrah dan hingga kini jumlah pasien yang dirawat enam orang. ANTARA/Septianda Perdana
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Universitas Airlangga, C.A. Nidom, mengungkapkan bahwa Universitas Airlangga mampu dan siap untuk memproduksi vaksin MERS-CoV. “Peralatan dan reagen sudah siap. Sebagai peneliti, kami siap untuk membuat vaksin itu,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 15 Mei 2014.
“Peralatan dan reagen yang digunakan dalam pembuatan vaksin flu burung bisa digunakan kembali untuk pembuatan vaksin MERS-CoV ini. Jika spesimen virus MERS-CoV sudah didapatkan, vaksin dapat segera diproduksi. Membuat vaksin itu mudah,” katanya.
Menurut Nidom, produksi vaksin saat ini masih terkendala pengadaan virus MERS-CoV. Spesimen virus ini sangat dibutuhkan dalam pembuatan vaksin. Namun hingga saat ini spesimen virus belum bisa didapatkan. (Baca juga: Coronavirus yang Serang Arab Dinamai MERS-CoV)
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
22 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.