Menpera Minta Tambahan Dana Kompensasi Rp 400 Milyar

Reporter

Editor

Rabu, 9 Maret 2005 19:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menyusul adanya kenaikan harga BBM sebesar 29 persen yang ditetapkan pemerintah sejak 1 Maret 2005, Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Yusuf Asyari meminta tambahan alokasi dana kompensasi kenaikan harga BBM sebesar Rp. 400 milyar."Kami minta sedikit alokasi dari dana subsidi, karena dari masyarakat menengah kebawah sangat terkena dampak kenaikan harga BBM itu. Ini sangat sedikit dibandingkan dengan dana alokasi departemen lain, "kata Yusuf dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (9/3). Menurut Yusuf, kompensasi itu ditujukan untuk menambah subsidi uang muka dan pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Alokasi tersebut untuk subsidi uang muka 45.045 unit Rumah Sederhana Sehat Rp. 200 milyar dan sebagian lainnya untuk pembangunan Rusunawa sebanyak 23 twin block. "Dana itu kami prioritaskan bagi masyarakat yang berpenghasilan Rp. 500 ribu ke bawah,"katanya.Permintaan Menpera tersebut semula mendapat kecaman dari beberapa anggota komisi V. Karena rencana pemberian bantuan uang muka rawan kemungkinan terjadinya penyimpangan. "Bantuan uang muka itu sangat besa kemungkinan salah sasaran pada pelaksanaannya,"kata anggota DPR dari Partai Golkar Enggartiasto Lukita.Enggar menyarankan DPR menunda pemberian bantuan subsidi khususnya pada bantuan uang muka. "Selama belum ada rambu-rambu yang jelas subsidi bantuan uang muka di stop dulu,"katanya.Menurut Yusuf pemberian bantuan uang muka tersebut akan dihentikan, jika ditemukan pengalokasian yang tidak tepat di lapangan. Menurutnya, tidak tepat jika bantuan tersebut dihentikan selama belum ada pengganti yang jelas. "Kami tidak usah menghentikan, pilihan yang sekarang ini jalan saja, karena belum ada gantinya,"ujar Yusuf.Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang, akhirnya DPR setuju terhadap permintaan dana tambahan kompensasi BBM tersebut. Namun dewan memberikan beberapa catatan khusus kepada Menpera. "Kami setuju permintaan Menpera, dengan dua catatan tambahan. Menpera harus bertanggungjawab terhadap alokasi dana kompensasi yang harus tepat sasaran. Dan jika dalam pelaksanaannya ditemukan penyelewengan, dana akan dihentikan,"kata Sumaryoto.Suryani Ika Sari

Berita terkait

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

6 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

27 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

34 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

42 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

49 hari lalu

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

51 hari lalu

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk. atau SMF Indonesia membuka lowongan kerja pada bulan ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

59 hari lalu

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

28 Februari 2024

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, dipercaya menjadi Dewan Pembina Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

30 Januari 2024

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

Sri Mulyani mengatakan saat ini Kementerian Keuangan sedang mengurus regulasinya.

Baca Selengkapnya