Pasangan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono- Boediono dan pasangan Jusuf Kalla - Wiranto, usai penetapan hasil rekapitulasi Pilpres 2009 di KPU, Jakarta (25/7). Foto: TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto akan menggelar pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono paling lambat Kamis mendatang. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Hanura Yuddy Chrisnandi mengatakan pertemuan itu adalah tahapan bagi Hanura dalam memfinalkan arah koalisi.
"Dari pertemuan dengan Pak SBY, Pak Wiranto ingin mengambil keputusan setelah mengetahui peta koalisi secara lengkap," kata Yuddy saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa, 13 Mei 2014.
Yuddy menilai SBY sebagai seorang presiden memiliki pengetahuan yang banyak dalam memetakan arah koalisi partai. Jadi, Wiranto--yang menginginkan masuk dalam pemerintahan ke depan alias tak lagi oposisi--juga membutuhkan sharing informasi yang mendalam dengannya. "Pak Wiranto ingin membuat kalkulasi yang akurat sebelum mengambil keputusan," katanya.
Hanura adalah partai yang belum menentukan arah koalisi, juga Golkar dan Demokrat. Rapat pimpinan nasional partai oranye itu pekan lalu juga tak membuahkan arah koalisi, melainkan memberi mandat kepada Wiranto untuk menentukan koalisi.
Meski demikian, Yuddy mengakui bahwa partainya masih mengkaji dua poros koalisi, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerakan Indonesia Raya. Pada kedua poros tersebut, Wiranto sudah melakukan pertemuan dan komunikasi secara berkesinambungan.
Namun, secara pribadi, Yuddy mengusulkan Hanura merapat ke PDI Perjuangan. Sebab, sebagai partai yang unggul dalam perolehan suara pemilu legislatif, PDIP juga memiliki peluang besar untung memenangi pilpres. "Tetapi Pak Wiranto tentu memiliki pertimbangan lainnya," tuturnya.
Anggota Dewan Pertimbangan Gerindra Martin Hutabarat mengakui Wiranto sudah melakukan komunikasi secara intensif dengan Prabowo Subianto, calon presiden dari partai garuda itu. Namun ia menilai pertemuan itu belum menghasilkan kesepakatan koalisi. "Masih komunikasi saja," katanya di Kompleks Senayan, Selasa siang.
