TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M. Gaffar mengungkapkan bekas ketua lembaganya, Akil Mochtar, membawa pulang uang Rp 12,43 miliar selama lima tahun bertugas di MK. "Pembayaran gajinya melalui transfer rekening BRI," katanya saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, 12 Mei 2014.
Menurut Janedjri, gaji bernilai belasan miliar rupiah itu dihitung sejak Akil resmi menjadi hakim konstitusi pada 2008. Setiap bulannya, Akil mengantongi gaji Rp 13,9 juta dan tunjangan kehormatan jabatan sebesar Rp 9,7 juta. Akil juga memperoleh tunjangan tugas konstitusional per hari sebesar Rp 200 ribu. Jumlah totalnya sekitar Rp 2 miliar. Janedri tidak menjelaskan pendapatan Akil lainnya selama menjadi Hakim MK, karena masih ada seilsih sangat besar, sekitar Rp 10 miliar.
Profil pendapatan resmi Akil itu tak sesuai dengan dugaan pencucian yang dialamatkan jaksa kepadanya. Jaksa menduga Akil melakukan pencucian uang dengan jumlah kekayaan sebesar Rp 161 miliar. Sebagian besar uang tersebut diduga ditempatkan di CV Ratu Samagat yang dimiliki istrinya, Ratu Rita. Jumlah duit yang mengalir ke perusahaan yang berbasis di Pontianak, Kalimantan Barat, itu mencapai Rp 51,78 miliar.
Akil ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2 Oktober lalu di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra III Nomor 7, Jakarta. Dia ditangkap bersama sejumlah tamu--salah satunya anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Golkar, Chairun Nisa--yang datang membawa tas berisi duit bernominasi asing. Duit itu diduga hendak diberikan kepada Akil sebagai suap untuk memenangkan kasus sengketa pemilihan Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah. (Baca: Ini Obrolan Terakhir Akil Sebelum Ditangkap KPK)
KPK tak berhenti pada kasus suap itu saja. Akil juga diduga menerima suap, janji, atau hadiah terhadap sejumlah pilkada di daerah lain. Akil juga diduga mengalirkan uang suap tersebut ke perusahaan istrinya dan membelikan mobil dan sepeda motor dalam berbagai merek.
NURUL MAHMUDAH
Terpopuler
Tanaman Sepanjang Darmo Rusak, Risma Marah Besar
Taman Bungkul Rusak, Risma Akan Gugat Walls
Banjir Protes, Menteri Kominfo Buka Blokir Vimeo
Peluang JK Tak Jelas, PPP Batal Dukung Jokowi
Ini Alasan Pemblokiran Vimeo
Berita terkait
Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal
16 jam lalu
Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.
Baca SelengkapnyaDianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah
21 jam lalu
Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.
Baca SelengkapnyaCaleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile
21 jam lalu
Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda
22 jam lalu
Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.
Baca SelengkapnyaKelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1
23 jam lalu
Hakim MK, Saldi Isra, melemparkan guyonan mengenai kekalahan Timnas Indonesia U-23 dalam sidang sengketa pileg hari ini.
Baca SelengkapnyaCaleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang
1 hari lalu
Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
1 hari lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaKelakar Saldi Isra saat Pemohon Absen di Sidang Sengketa Pileg: Nanti Kita Nyanyi Lagu Gugur Bunga
2 hari lalu
Hakim MK Saldi Isra berkelakar saat ada pemohon gugatan yang absen dalam sidang sengketa pileg hari ini.
Baca SelengkapnyaHakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius
2 hari lalu
Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut
2 hari lalu
PPP mengklaim adanya ribuan perpindahan suara ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III.
Baca Selengkapnya