TEMPO Interaktif, Makassar: Massa yang tergabung dalam Front Ganyang Malaysia, membakar empat lembar bendera Malaysia, Selasa (8/3), di depan sekertariat Front Ganyang Malaysia di Jalan Onta Lama, Makassar, Sulawesi Selatan. Pembakaran bendera Malaysia ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap klaim Blok B Ambalat.Dalam aksi ini, puluhan relawan yang tergabung dalam Front Ganyang Malaysia mengenakan ikat kepala merah putih. Di bawah sengatan terik matahari mereka membakar empat lembar bendera Malaysia sambil menyanyikan lagu "Padamu Negeri"."Dengan terpaksa kami membakar bendera karena Malaysia sudah tidak menganggap kita sebagai saudara, tapi justru memepermalukan kita," kata Da?sad Latif, komando gerakan Front Ganyang Malaysia.Menurut Supriansa, panglima gerakan Front Ganyang Malaysia, pada 1997 Mahkamah Internasional telah menetapkan batas wilayah antara Malaysia dan Indonesia, karena pada saat itu Malaysia mengklaim dua pulau yaitu Sipadan dan Ligitan sebagai wilayahnya. Maka sejak saat itu ditetapkan ke sebelah Selatan dua pulau ini adalah wilayah Malaysia dan ke sebelah Utara dua pulau ini adalah wilayah Indonesia.Sementara itu, masyarakat sangat antusias dengan adanya gerakan bela negara ini. Jumlah relawan hingga hari ini mencapai 2.017 orang.Di hari yang sama Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) Sulsel melakukan pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel, menyikapi peristiwa yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia.Aswar Hasan, selaku sekertaris jenderal KPPSI Sulsel, menyatakan umat Islam Sulsel senantiasa siap bersama-sama pemerintah RI mempertahankan hak kedaulatan negara yang wajib dibela dan dilindungi bersama sebagai bangsa yang berdaulat dan bermartabat. Dalam pertemuan ini, Ketua DPRD Sulsel Agus Arifin Numang, menyatakan mendukung DPR pusat mendesak pemerintah untuk bertindak tegas dalam kasus Ambalat ini. "Kami mengusulkan agar DPR segera menyiapkan lembaran khusus untuk pembiayaan relawan jika memang harus berangkat kesana," tambahnya. Irmawati