TEMPO.CO, Jember - Sebanyak 256 siswa di Kabupaten Jember tidak mengikuti ujian nasional (UN) sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat, Selasa, 6 Mei 2014. Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jember Tatang Priyanggono mengatakan ratusan murid itu tidak mengikuti ujian karena beragam alasan.
"Delapan orang sakit, tiga orang mengajukan izin, dan 245 lainnya mengundurkan diri," kata Tatang kepada Tempo, Selasa, 6 Mei 2014.
Sebagian besar murid mengundurkan diri setelah namanya masuk daftar nominasi tetap (DNT) sebagai peserta UN tingkat SMP. Ada juga yang telah pindah ke sekolah lain atau ikut bekerja orang tuanya ke luar kota. "Ada yang menikah sebelum pelaksanaan UN," kata Tatang.
Anggota Komisi D DPRD Jember, Hafidi, yang membidangi masalah pendidikan dan kesehatan, mengatakan murid yang menikah dan putus sekolah karena bekerja itu banyak terjadi di daerah pinggiran kota. Ia mendapat laporan kasus ini di Kecamatan Mayang, Silo, Sumberjambe, dan Tempurejo. "Kami merekomendasikan Dinas Pendidikan untuk mengajak 245 siswa yang tidak hadir mengikuti pendidikan paket B."
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.