TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto menegaskan Rapat Pimpinan Nasional Hanura tak akan akan membahas evaluasi terhadap kinerja Badan Pemenangan Pemilu Hanura. Menurut dia, agenda Rapimnas Hanura adalah menentukan arah koalisi partai menjelang pemilu presiden 9 Juli mendatang.
"Kita belum selesai bekerja, perhitungan suara juga belum kelar," katanya di hadapan kadernya, Selasa, 6 Mei 2014, dalam pidato pembukaan Rapimnas Hanura. Acara partai ini digelar 6-7 Mei 2014 di Hotel Sultan, Jakarta.
Mantan Panglima ABRI ini mengatakan banyak kader yang masih berjuang mempertahankan perolehan kursinya. Masih banyak pula yang menggugat karena merasa dikalahkan secara tidak wajar. "Saya tahu banyak yang ingin berkeluh kesah. Setiap pagi BlackBerry saya hampir hang karena menerima laporan," ujarnya.
Penjelasan Wiranto tadi menentralisir sorotan terhadap kinerja Bappilu Hanura yang dipimpin oleh Hary Tanoesudibjo, yang dianggap gagal memenuhi target perolehan suara di atas 10 persen dalam pemilu legislatif lalu. Bahkan bos MNC Group itu dituding tidak memenuhi janjinya membagikan biaya saksi kepada kader. Tekanan itu memunculkan desakan agar Hary Tanoe mundur dari jabatannya. (Baca: Hanura Terendah, Fuad Bawazier Salahkan Hary Tanoe)
Setelah berpidato, Wiranto tak mau banyak mengomentari tuntutan atas Hary Tanoe itu kepada pers. Sedangkan Hary Tanoe mengatakan tuntutan mundur hanya datang dari oknum, sehingga tak menggambarkan kondisi faktual di dalam partai. "Itu bukan kebijakan saya. Mereka itu oknum," ujar Hary Tanoe dengan wajah memerah. (Baca: Ditanya Kenapa Stadion Tak Penuh, Wiranto-HT Sewot)
Wiranto, dalam pidato pembukaan, juga mengatakan segala keluh kesah tidak boleh dibawa dalam arena Rapimnas Hanura. Maka, ia membentuk tim untuk menampung keluhan kader yang berkantor di ruang lain di Hotel Sultan. "Curahkan semua, keluh kesah, kekecewanan, bahkan umpatan di ruangan itu saja."
Menurut Wiranto, Rapimnas Hanura nanti mesti fokus bagaimana mengambil posisi penting di masa kritis seperti sekarang. Ia pun berjanji menindaklanjuti segala keluhan kader dengan membahasnya dalam rapat evaluasi Bappilu setelah KPU mengumumkan hasil pemilu legislatif.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
