Dikritik DPRD, Risma: Penutupan Dolly Rencana Lama  

Reporter

Selasa, 6 Mei 2014 16:46 WIB

Seorang penjaga cafe keluar dari dalamkafe Monggo Mas, yang masih tutup di kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya, Rabu (18/9). Sejumlah wisma di kawasan lokalisasi terbesar di Indonesia ini memiliki nama-nama yang unik untuk menarik pelanggan. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan rencana penutupan lokalisasi Dolly sudah dirancang sejak empat tahun lalu. Risma menampik bila penutupan Dolly tidak melalui perencanaan matang. "Itu sudah lama dirancang, enggak tiba-tiba ditutup. Dulu, saya memang pesimistis menutup Dolly. Tapi, setelah dibicarakan lagi, Dolly harus ditutup, dan saya yakin bisa," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Selasa, 6 Mei 2014.

Risma mengaku mendapat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat terkait dengan rencana tersebut. Bahkan dia menegaskan dukungan juga berasal dari internal masyarakat di sekitar lokalisasi Dolly. "Saya enggak bisa buka siapa masyarakat di lokalisasi yang mendukung. Kalau saya buka, bisa pecah (konflik) di Dolly. Masyarakat luar Surabaya juga mendukung saya," Risma mengatakan.

Setelah ditutup, kata dia, Dolly akan disulap menjadi sentra kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pusat pedagang kaki lima (PKL) dan kerajinan. Pemerintah Kota Surabaya sudah menganggarkan sejumlah dana untuk membeli sebagian rumah bordil. Namun Risma enggan membuka besaran dananya. Pihaknya juga membuka pintu bagi investor swasta yang berminat menanamkan modal di kawasan merah tersebut.

Risma yakin penutupan Dolly bisa memutus mata rantai prostitusi di Surabaya. Kasus human trafficking yang melibatkan anak di bawah umur juga bisa ditekan. Dengan cara ini, Risma berharap masyarakat tidak bergantung lagi pada aktivitas kemaksiatan.

Disinggung ihwal resistensi dari DPRD Kota Surabaya, ia mengatakan penolakan itu hanya dilakukan oknum anggota Dewan. "Banyak juga yang mendukung, kok. Yang menolak itu sebagian kecil saja, jadi tidak benar kalau DPRD menolak," katanya.

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Supomo mengatakan sudah memberikan pelatihan kewirausahaan dan mencarikan peluang kerja bagi muncikari, PSK, dan masyarakat sekitar. Setiap PSK dan muncikari akan mendapat pesangon Rp 5 juta. "Sekarang menyisakan 1.080 PSK, dan kami sudah menggelar pelatihan itu sejak lama. Rencana penutupan Dolly ini sebetulnya sejak 2002, jadi bukan rencana baru lagi," kata Supomo.

Ia mengakui tidak sedikit PSK yang menolak terkait dengan rencana penutupan Dolly. Menjelang 19 Juni, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi keamanan untuk menjaga lingkungan sekitar tetap kondusif. "PSK dan muncikari tidak harus pulang ke kampung asalnya. Mereka boleh tinggal di sana, asalkan tidak membuka lokalisasi lagi," ujarnya.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

19 jam lalu

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Mensos menjelaskan, timnya dari Kemensos akan mencarikan sumber air bersih terdekat.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

3 hari lalu

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.

Baca Selengkapnya

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

10 hari lalu

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

PKB dinilai belum memiliki calon kandidat gubernur yang sepadan untuk bertarung dengan gubernur inkumben Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

11 hari lalu

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Pembahasan DTKS tidak perlu dilakukan di tempat mewah. Pembahasan bisa dilakukan di mana saja. Sebab, Risma menilai, hasil rapat lebih penting.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

13 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

16 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

22 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

23 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

29 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

29 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya