Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh saat melakukan pemeriksaan mendadak (sidak) ke SMA Negeri 70 Jakarta (13/04). Dalam peninjauan dilakukan guna memastikan hak anak untuk ikut UN dan menjamin kerahasiaan Ujian Nasional untuk peserta didik tingkat Sekolah Menengah Atas dan sederajat. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Deretan meja tersusun rapi memanjang di salah satu koridor di Sekolah Menengah Pertama Negeri 241 Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Di atasnya berbagai macam panganan tersedia: pisang, kacang, jagung rebus, dan es kelapa muda yang masih utuh berbalut cangkang.
Sejenak, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menikmati berbagai panganan yang disediakan oleh pihak sekolah. Tentunya, terlebih dahulu ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa kelas di sekolah tersebut.
Di SMP 241, Nuh tak berbuat banyak. Ia hanya menengok dua kelas. Kedatangan menteri tak diindahkan para siswa. Maklumlah, mereka sedang konsetrasi penuh menjawab soal.
Nuh malah parkir lama di perpustakaan. Ia berbincang-bincang dengan seorang pustakawan. Bahkan ia memberi semangat kepada pustakawan itu. "Semangat bekerjanya Bu," kata dia, Senin, 5 Mei 2014.
Setelah sidak ke SMP 241, Nuh melanjutkan kegiatannya ke Madrasah Tsanawiyah 26. Di sana ia dijamu dengan es kelapa muda lengkap dengan cangkang. Namun kali ini dia tidak mencicipinya.
Ia bergegas langsung menuju ruang kelas. Sekitar 15 menit ia menyudahi sidaknya di sekolah tersebut.
Nuh menyatakan pengamanan ujian nasional (UN) di pulau tersebut cukup bagus. Tak lupa ia juga memuji kondisi sekolah yang relatif baik.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun memastikan gelaran UN kali ini berlangsung aman. Nuh mengaku belum mendapatkan satu pun laporan adanya dugaan kebocoran soal. Bahkan untuk sekedar isunya saja belum menerima. "Isu kebocoran UN SMP jauh berkurang dibanding SMA."
Pihaknya, menurut Nuh, menyebar pejabat eselon I dan II untuk melakukan sidak ke daerah. "Wakil menteri pun sidak di Bali hari ini. Saya kirim semua pejabat untuk sidak," katanya.
Hampir satu setengah jam Nuh melakukan sidak. Setelah menengok MTs 26, ia pun bergegas ke dermaga. Pulang menggunakan kapal supercepat. (Baca: Nuh: Ujian Nasional Pakai Standar Internasional)
