Kasus Kekerasan Seksual Emon Ditetapkan Jadi KLB  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 5 Mei 2014 14:15 WIB

ilustrasi

TEMPO.CO, Sukabumi - Pemerintah Kota Sukabumi menetapkan kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh Andri Sobari alias Emon, 24 tahun, tersangka kasus sodomi puluhan anak, sebagai kejadian luar biasa (KLB). Pasalnya, korban dalam kasus sodomi yang terjadi di wilayah Kota Sukabumi ini banyak dan berlangsung dalam kurun waktu tidak terlalu lama.

"Karena banyaknya korban pencabulan dan sodomi ini, saya tetapkan peristiwa ini menjadi KLB," kata Wali Kota Sukabumi H. Muhammad Muraz saat ditemui di aula utama Pemerintah Kota Sukabumi, Senin, 5 Mei 2014.

Ia mengatakan, setelah Kota Sukabumi ditetapkan menjadi KLB, pihaknya langsung memberikan pelayanan satu atap terhadap semua yang menjadi korban tindak kekerasan seksual yang dilakukan oleh Emon. "Kami membuka pelayanan satu atap dalam penanganan kasus ini," katanya. (Baca: Pemuda di Sukabumi, Emon, Sodomi 47 Bocah)

Menurut dia, pemerintah Sukabumi pun telah mengeluarkan Surat Keputusan Wali Kota Nomor 92 Tanggal 2 Mei 2014 tentang Pencegahan dan Penanganan Dampak Kekerasan Seksual terhadap Anak di Kota Sukabumi. "SK Ini dibuat khusus setelah munculnya korban kekerasan seksual dan pencabulan yang terjadi di wilayah Kota Sukabumi," katanya.

"Kami pun tidak menyangka kasus yang banyak dan mencuat bagai fenomena gunung es ini terjadi di Sukabumi dengan korban anak mencapai puluhan," kata Wali Kota.

<!--more-->

Menurut dia, dalam tugasnya, tim ini terdiri dari penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Sukabumi Kota, PPA Jawa Barat, dan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Pemkot Sukabumi. "Posko ini dipusatkan di rumah dinas Wali Kota," katanya.

Jadi, dia mengungkapkan, semua korban kekerasan seksual akan menjalani pemeriksaan BAP oleh kepolisian, pemeriksaan kesehatan atau visum dari dokter, konseling, dan pelayanan oleh psikolog bagi anak yang menjadi korban. Semua itu dipusatkan di tempat tersebut. "Rumah dinas Wali Kota dijadikan sebagai pusat pelayanan satu atap. Ini untuk mengurangi dampak trauma terhadap anak yang mengalami guncangan kejiwaan," katanya.

Sebagai saksi korban, anak-anak ini akan diperiksa oleh penyidik polwan PPA Polres Sukabumi Kota dengan pakaian preman dan diberikan kebebasan dalam pemeriksaannya. "Korban bisa bermain dan didampingi terus oleh keluarganya dalam pemeriksaan," katanya.

Bahkan, seusai pemeriksaan, korban pun akan diantar oleh kendaraan dinas atau mobil pribadi yang disewa. "Kami sudah siapkan kendaraan untuk antar-jemput korban yang akan datang dan pulang dari rumah dinas."

M SIDIK PERMANA


Topik Terhangat:
Tragedi JIS| Jokowi| Prabowo| Pemilu 2014| Emon

Berita Terpopuler:
Terkait MH370, Malaysia Tangkap 11 Teroris
Forensik: Rekaman Percakapan MH370 Diedit
Jokowi Hanya Sehari Sewa Boeing 737-900
Di Jombang, Jokowi Ngaji Kitab Kuning
Ini Pengakuan Senior yang Membuat Renggo Meninggal

Berita terkait

Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

10 Februari 2024

Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

Napi pelaku sodomi, Agun, ditemukan dalam kondisi lemas oleh petugas keamanan Lapas setelah berhari-hari sejak dinyatakan melarikan diri 16 hari lalu.

Baca Selengkapnya

Korban Kekerasan Seksual Anak di Empang Kalideres Dapat Pendampingan Pemkot Jakbar

13 Oktober 2022

Korban Kekerasan Seksual Anak di Empang Kalideres Dapat Pendampingan Pemkot Jakbar

Pemkot Jakbar memastikan korban kekerasan seksual anak itu mendapatkan perlindungan sehingga tidak mengalami trauma dan tertekan.

Baca Selengkapnya

Polsek Kalideres Tangkap Pelaku Sodomi Bocah di Empang

13 Oktober 2022

Polsek Kalideres Tangkap Pelaku Sodomi Bocah di Empang

Anggota Polsek Kalideres, Jakarta Barat, menangkap pelaku sodomi terhadap anak yang beraksi di sebuah empang hingga tersebar melalui media sosial.

Baca Selengkapnya

Setelah Kasus Sodomi Viral, Tak Lagi Terlihat Anak-anak Bermain di Empang Kalideres

11 Oktober 2022

Setelah Kasus Sodomi Viral, Tak Lagi Terlihat Anak-anak Bermain di Empang Kalideres

Sejumlah tukang ojek yang biasa mangkal di dekat empang mengaku mengetahui kasus sodomi itu setelah viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Seorang Bocah Terekam Jadi Korban Sodomi di Sebuah Empang di Kalideres Jakbar

11 Oktober 2022

Seorang Bocah Terekam Jadi Korban Sodomi di Sebuah Empang di Kalideres Jakbar

Bocah tersebut jadi korban sodomi seorang pria. Aksi cabul ini terekam dalam sebuah video pendek yang tersebar di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2020: Kasus Pembunuhan Terpopuler, Remaja NF, Hingga John Kei

26 Desember 2020

Kaleidoskop 2020: Kasus Pembunuhan Terpopuler, Remaja NF, Hingga John Kei

Salah satu pembunuhan dalam Kaleidoskop 2020 metro adalah kasus mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Alasan Manusia Silver di Bekasi Mutilasi Korbannya Jadi Lima Bagian

10 Desember 2020

Alasan Manusia Silver di Bekasi Mutilasi Korbannya Jadi Lima Bagian

Manusia silver tersangka pembunuhan dan mutilasi di Bekasi, AYJ alias Amoy, 17 tahun, menjelaskan alasannya memotong tubuh Dony Saputra.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Mengejutkan Manusia Silver Tersangka Mutilasi: Sering Disodomi Korban

10 Desember 2020

Pengakuan Mengejutkan Manusia Silver Tersangka Mutilasi: Sering Disodomi Korban

Pengamen manusia silver berinisal AYJ alias Amoy, 17 tahun, ternyata bukan sekali saja menjadi korban sodomi oleh Dony Saputra, 24 tahun.

Baca Selengkapnya

Manusia Silver Tersangka Mutilasi di Bekasi Korban Sodomi, Pengamat Bilang Ini

10 Desember 2020

Manusia Silver Tersangka Mutilasi di Bekasi Korban Sodomi, Pengamat Bilang Ini

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan kepolisan harus terlebih dahulu menangani kasus sodomi yang pernah dialami manusia silver, A.

Baca Selengkapnya

Motif Mutilasi di Bekasi, Polisi: Menolak Sodomi

9 Desember 2020

Motif Mutilasi di Bekasi, Polisi: Menolak Sodomi

Aparat gabungan dari Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya menangkap seorang remaja berusia 17 tahun berinisial A, tersangka mutilasi.

Baca Selengkapnya