TEMPO Interaktif, Solo: Sekalipun pemerintah menjanjikan kenaikan dana kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak, kenyataanya jumlah penerima kartu sehat di kota Solo justru turun. Pada 2004 lalu, 37.570kepala keluarga (KK) atau mencakup sekitar 156.000jiwa penduduk Kota Solo adalah pemegang kartu sehatdan berhak memperoleh Jaminan Kesehatan MasyarakatMiskin (JKMM) sebesar Rp 5.000 setiap jiwanya perbulan. "Tahun ini menurun hingga 50 persen karenapenerima kartu sehat tinggal 73.579 jiwa," ujar KepalaKasi Hubungan Pelanggan PT Askes Solo Bambang Sayono, Sabtu (5/3).Menurut Bambang Sayono penurunan penerima tahun ini dibanding tahun lalu, karena adanya penyesuaiandata. Data keluarga miskin tahun lalu pada Dinas Kesehatan setelah dicocokkan dengan data yang diajukan Badan Pusat Statistik (BPS) ternyata berbeda. Sehingga untuk penerimaan kartu tahun ini menggunakan data BPS. "Tidak seluruh penduduk miskin menerima kartu sehat tetapi berdasarkan kuota yang ditetapkan pemerintah pusat, penerima kartu sehat tahun ini di Solo, 73.579 jiwa," tambahnya.Pengelolaan kartu sehat mulai 2005 ini dialihkan dari Dinas Kesehatan ke PT Askes. Tetapi menurut Bambang, proses seleksi menentukan penerima kartu sehat tersebut sepenuhnya dilakukan pemerintah setempat, yaitu RT/RWmasing-masing, bukan lagi melalui Puskesmas atau rumah sakit. "Seleksinya harus ketat agar jangan sampai justru kartu sehat nanti dimiliki orang yang kaya," tambahnya.Dia mengatakan, berdasarkan kriteria yang ditetapkanpemerintah, penerima kartu sehat harus berasal darikeluarga miskin. Kriteria penduduk miskin diantaranyaadalah apabila sakit tidak mampu membayar kesehatan,makan sehari hanya dua kali, tidak mampu membayarbiaya pendidikan anak pada tingkat sekolah dasar,rumah berlantai tanah padat dengan luas 7 meterpersegi. Imron Rosyid