Hari Kebebasan Pers, AJI Bandung Desak Kasus Udin Dituntaskan

Reporter

Minggu, 4 Mei 2014 07:01 WIB

Aliansi Jurnalis Independen memasang baliho yang bertulisan kasus-kasus pembunuhan jurnalis, memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia di Jakarta (3/5). AJI menyatakan akan mendukung calon presiden yang berani mengungkap kasus Udin dan 8 kasus lainnya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia pada 3 Mei, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung kembali menyerukan penghentian impunitas dan aksi kekerasan terhadap jurnalis. Seruan itu dikumandangkan dalam aksi damai di pelataran Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Sabtu, 3 Mei 2014. Aksi serupa digelar serentak oleh AJI di 37 kota di Indonesia untuk mendesak aparat agar serius mengungkap pembunuhan jurnalis Bernas Yogyakarta, Fuad Muhammad Syarifuddin alias Udin.

“Di Indonesia masih banyak terjadi kasus pembunuhan terhadap jurnalis, salah satunya kasus pembunuhan wartawan Udin yang belum tuntas. Bulan Agustus ini, kasusnya terancam kedaluwarsa akibat pembiaran,” ujar Ketua AJI Kota Bandung Adi Marsiela di Gedung Sate, Bandung, Sabtu, 3 Mei 2014. (Baca juga: Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Udin)

Udin diserang orang tidak dikenal pada Agustus 1996 dan meninggal pada 16 Agustus 1996. Hingga kini, polisi belum menemukan tersangka pembunuh Udin. Empat bulan lagi, kasus ini terancam kedaluwarsa. Karena itu, AJI Bandung menilai ketidakmampuan polisi mengungkap pembunuh Udin yang sebenarnya selama belasan tahun sebagai suatu kemunduran bagi institusi penegak hukum itu. "Selain Udin, masih ada tujuh wartawan lain yang dibunuh karena tugasnya dan karena beritanya. Sampai saat ini belum terungkap,” katanya. (Baca juga: Hakim Kasus Wartawan Udin Abaikan Saksi Ahli)

Dari data yang diperoleh AJI Bandung, sejak 1996, ada delapan kasus pembunuhan jurnalis yang sampai saat ini belum terungkap siapa pembunuh sebenarnya. Sejak Maret 2013 hingga April 2014 ada 43 kasus penganiayaan, ancaman, intimidasi hingga percobaan penganiayaan, dan perampasan alat kerja oleh berbagai pihak, seperti tentara, polisi dan PNS. “Jurnalis bertugas menyampaikan informasi kepada masyarakat. Ketika jurnalis dibungkam, informasi akan berhenti dan yang dirugikan adalah publik. Kebebasan pers harus dijaga,” kata Adi.

Dalam aksinya, AJI Bandung memasang poster besar bergambar wartawan Udin serta menggelar aksi teatrikal pantomim oleh Wanggi dan pembacaan puisi oleh penyair Bandung, Matdon. Puluhan jurnalis yang hadir turut mendukung aksi memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia tersebut. Setelah hadirin membacakan orasi, aksi damai ditutup dengan nyanyian lagu Indonesia Raya.

RISANTI

Berita lain:
Ahok: Jokowi Jangan On-Off
Soal Century, Raden Pardede Akui Sri Mulyani Lapor ke JK
Peresmian Rajawali Televisi Dihadiri SBY-JK
Abraham Samad: Serakah, Gaji Selangit Masih Korup
Jokowi di Yogya, Abraham Samad Pamit dari UGM
Jokowi Tunjuk Khofifah Jadi Jubir dalam Pilpres
Uang Kecil Mau Investasi? Coba SBR, ORI, dan Sukuk

Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

1 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

1 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

12 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

21 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

30 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

35 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

35 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya