TEMPO Interaktif, Mataram: Puluhan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mataram menyandera mobil-mobil dinas, sejak pukul 05.30 WIT, Sabtu (5/3). Sebanyak 12 unit mobnas pejabat yang melewati posko aksi anti kenaikan harga bahan bakar minyak ditahan, kuncinya diambil dari tangan supir danban rodanya digembosi. Mobil dinas Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa, Dinas Pertanian Nusa Tenggara Barat (NTB), dan DPRD NTB, menjadi korban.Para mahasiswa melakukan aksi di depan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mataram, di Jalan Pendidikan Mataram.Aksi yang dilakukan sejak pagi tersebut dilakukan untuk menunjukkan bukti bahwa pemborosan telah terjadi dengan adanya pembagian mobnas tersebut. Ketua Pengurus Cabang PMII Mataram Muhammad Akrimengatakan untuk menutupi defisit negara, pemerintahharus mengurangi tunjangan pejabat. Mulai dari fasilitas BBM hingga mobnas. "Karena itu kami menyandera supaya direspon. Ini kan mobil rakyat," ujar Muhammad Akri.Muhammad Akri menyatakan kekawatiran, dana kompensasi penurunan subsidi bahan bakar minyak, tidak akan sampai ke tangan rakyat kecil, sebab dikeruk pejabatnya. Para mahasiswa menyatakan apa yang dilakukan pemerintah sekarang sama saja dengan yang sebelumnya. "Apa hasilnya. Sama juga," ucap Akri.Namun, aksi penyanderaan mobnas dan penggembosan ban, diketahui polisi. Para pendemo diminta mengembalikan kunci mobil. Para polisi kembali menompa ban-ban yang kempis.Hingga tengah hari, jalur jalan Pendidikan mulaiperempatan Akademi Manajemen Mataram ditutup dandijaga Polantas. Kasatlantas Polres Mataram AKPMusti Dharma berada di sekitar kampus STAIN Mataram.Supriyantho Khafid