Sri Mulyani Tak Ingin Krisis 1998 Terulang

Reporter

Jumat, 2 Mei 2014 22:30 WIB

Mantan Menteri Kuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) menuju ruang sidang ketika akan bersaksi dalam persidangan kasus Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (2/5). Kebijakan FPJP disebut merugikan keuangan negara Rp 689,39 miliar. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan yang kini menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia takut krisis ekonomi 1997-1998 terulang bila Bank Century tidak diselamatkan. Dia beralasan, perbandingan kondisi saat itu dengan krisis 1997-1998 sangat relevan karena dua hal.

"Dipicu kepanikan masyarakat akibat jatuhnya bank di Indonesia. Pada saat itu ada 30 bank-bank kecil yang bermasalah," katanya ketika bersaksi untuk terdakwa mantan Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat, 2 Mei 2014. Saat itu, ujar Sri Mulyani, masyarakat tidak bisa membedakan bank yang aman dengan yang bermasalah sehingga di Bank Central Asia (BCA) terjadi rush. (Baca: Bailout 6,7 T, Sri Mulyani: Saya Bisa Mati Berdiri)

Menurut Sri Mulyani, kondisi itu bisa dianalogikan dengan kondisi pada 2008. Penutupan Century akan berimbas bagi 18+5 bank yang kondisinya sama. Ancamannya berasal dari tekanan yang mengurangi rasa aman nasabah indonesia dari sistem ekonomi global.

"Maka tidak akan ada yang berani gambling," katanya. Pada Bank Century ini terdapat sekitar 65 ribu rekening yang dananya di bawah Rp 2 miliar dan 574 akun yang memiliki tabungan di atas Rp 2 miliar.

Dia tidak ingin krisis 1997-1998 terulang. Krisis itu menghabiskan 60 persen dari gross domestic product untuk memperbaiki sektor keuangan yang rusak. "Kalau posisi sekarang, dibutuhkan Rp 300 triliun untuk membenarkan sistem keuangan yang rusak," ujar mantan Ketua Stabilitas Sistem Keuangan itu. (Baca:Sri Mulyani Selamatkan Century Demi Manfaat)

Sesuai dengan aturan International Monetary Fund, menurut dia, bank dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di bawah minus 24 persen harus ditutup. "Maka ada salah satu bank yang di dalam border harus ditutup atau diselamatkan. Penilaiannya harus dibandingkan manfaat dan mundaratnya," ujar Sri Mulyani.

Saat Century diputuskan berdampak sistemik, menurut laporan BI, posisi CAR Century per 31 Oktober 2008 minus 3,58 persen. Namun, beberapa hari kemudian, CAR Century diketahui turun drastis menjadi minus 35,95 persen. "Keadaan krisis, kami tidak ada kemewahan membedakan mana mudarat dan manfaat," ujarnya. (Baca: Sri Mulyani: Kualitas Data BI Sangat Mengecewakan)

Jaksa Ahmad Burhanudin lantas mencecar Sri Mulyani mengapa tidak menyelamatkan 18+5 bank yang kondisinya sama dengan Century. Sri Mulyani berdalih bank sentral saat itu hanya menyodorkan Century yang perlu ditengarai sebagai bank gagal berdampak sistemik.

LINDA TRIANITA

Terpopuler:


Begini Hukum Islam Versi Brunei
Pria Australia Mengaku Lihat Puing MH370 di Bali
Arkeolog Inggris Temukan Puing MH370 di Vietnam
Rekaman Mencekam dari Ponsel Korban Feri Sewol
Terapkan Hukum Syariah, Brunei Dikecam













Advertising
Advertising

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

18 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

20 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya