TEMPO.CO, Bengkulu - Kasus kekerasan seksual menimpa seorang siswi kelas 1 Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bengkulu. Hp, 15 tahun, diperkosa oleh pacarnya, AZ, dan beberapa rekannya selama 40 hari. Dia mengaku terpaksa melayani mereka karena diancam oleh kekasihnya.
Menurut ayah korban, Rukman, 55 tahun, putrinya itu sejak pertengahan Maret kabur dari rumah. Ia ditemukan oleh ayahnya di kawasan wisata di Desa Pasar Pedati, Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Utara, pada Ahad, 27 April 2014.
"Ia ditemukan di pantai bersama pacarnya, kemudian langsung saya bawa pulang," kata Rukman yang dijumpai di kediamannya, Kamis, 1 Mei 2014. Rukman mengungkapkan bahwa ditemukannya sang putri ternyata membawa kenyataan pahit bagi dirinya dan keluarga.
Ternyata selama lebih dari sebulan, dalam pelariannya, Hp harus melayani nafsu bejat AZ dan sejumlah rekannya secara bergilir.
"Saya benar-benar terpukul. Ini bagai bencana bagi keluarga kami. Saya ingin pelaku mendapatkan sanksi seberat-beratnya atas perbuatannya," ujar Rukman, yang telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Bengkulu.
Sang ayah mengatakan kejadian itu membuat anaknya mengalami perubahan perilaku yang sangat drastis. Hp yang sebelumnya ceria dan mudah bergaul kini terlihat sering murung dan takut bertemu orang asing. "Dia lebih banyak mengurung diri di rumah dan tidak mau sekolah," kata Rukman.
Hingga saat ini para pelaku belum dapat dimintai keterangan. Namun teman pelaku yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan para pelaku memberi uang kepada AZ sebesar Rp 300 ribu.
Pelaksana Harian Kabid Humas Polda Bengkulu Ajun Komisaris Besar Joko Suprayitno membenarkan adanya laporan pemerkosaan tersebut. "Dua saksi telah kita mintai keterangan. Dalam waktu dekat, polisi akan segera mengambil langkah cepat," kata Joko.
