JK Dituding Biarkan Bailout Century  

Reporter

Kamis, 1 Mei 2014 10:24 WIB

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati dijadwalkan bersaksi dalam sidang kasus Century untuk terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya, Jumat, 2 Mei 2014. Penasihat hukum Budi Mulya, Luhut Pangaribuan, mengatakan Sri yang saat itu menjabat Menteri Keuangan pernah melapor ke Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai pengucuran dana talangan ke Bank Century setelah ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik.

"Pernah lapor ke JK juga dan tidak ada dialog, eh, stop, stop itu, misalnya," kata Luhut melalui pesan singkat, Kamis, 1 Mei 2014. Sayangnya, Luhut tidak menjelaskan kapan Sri melaporkan masalah bank milik Robert Tantular itu kepada Jusuf Kalla. Ia menegaskan, kliennya pasti akan menyampaikan detail peristiwa itu saat bersaksi mulai pukul 8.30 WIB besok.

Karena Kalla tidak menghentikan pengucuran dana talangan, Luhut menengarai kasus Bank Century memang sarat kepentingan. "Kenyataannya kan ada 'kepentingan' yang memaksa ketika itu," ujarnya.

Bank Century ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik melalui rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 21 November 2008 dinihari. Para peserta rapat adalah Sri Mulyani selaku Ketua KSSK, Raden Pardede selaku Sekretaris KSSK, dan Boediono selaku anggota KSSK. Beberapa hari sebelumnya, BI sudah mengucurkan fasilitas pendanaan jangka pendek senilai Rp 689 miliar ke Bank Century yang tengah kesulitan likuiditas.

Dalam fakta persidangan, Sri disebutkan kecewa karena dana talangan ke Century yang saat rapat KSSK disepakati hanya sebesar Rp 632 miliar terus membengkak hingga Rp 6,7 triliun. Sri Mulyani juga menegur Boediono dan meminta supaya BI lebih cermat menilai sebuah bank agar kejadian Century tidak terulang.

Kalla pernah menuding Boediono, sebagai Gubernur BI, tidak pernah melaporkan Bank Century bermasalah dan butuh dana besar. Karena tidak ada laporan, akhirnya Kalla pada rapat 20 November 2008 di kantor Wakil Presiden menyimpulkan kondisi ekonomi dunia tidak kondusif, menyusul krisis di Amerika Serikat dan nilai tukar rupiah yang terkoreksi. Padahal, saat itu kondisi perekonomian Indonesia sebenarnya masih baik.

LINDA TRIANITA


Baca juga:
Pengacara Budi Mulya Minta Sri Mulyani Jujur
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
Boediono Bersaksi di Sidang Century Awal Mei Nanti

Berita terpopuler:
Jagal Tangerang Bantai 3 Orang Dalam Sejam
Setelah Membantai, Jagal Tangerang Gasak Uang
Dinihari Nanti, Jose Mourinho Akan Diadili










Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

12 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

4 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

4 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya