Tujuh Fraksi DPR Usul Hak Angket

Reporter

Editor

Kamis, 3 Maret 2005 17:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Tujuh fraksi DPR menyampaikan usulan hak angket (penyelidikan) mengenai kebijakan kenaikan bahan bakar minyak. Usulan hak angket yang telah mengemuka sejak Rabu kemarin (2/3), diprakarsai oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Beberapa alasan diajukannya hak angket ini, diantaranya karena pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak tanpa memberikan penjelasan dan sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu pemerintah dianggap melakukan tindakan inkonstitusional karena tidak mendapat persetujuan dari DPR. Pemerintah juga dianggap melanggar UU No.36 tahun 2004 dan UU No. 17 tahun 2004 tentang APBN. Dalam kedua undang-undang tersebut diatur mengenai asumsi-asumsi dasar yang harus disepakati. Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno yang menerima usulan angket menyatakan akan segera memproses usulan dalam badan musyarawah DPR.Soetardjo mengatakan, pengajuan usulan hak angket bukan semata masalah suka atau tidak suka terhadap pemerintah. "Dalam undang-undang APBN kan telah disepakati agar pemerintah melakukan audit harga BBM, ini belum dilakukan," ujarnya, di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (3/3). Adapun sasaran yang ingin dicapai dengan adanya hak angket ini, diantaranya keabsahkan yuridis keluarkannya kebijakan kenaikan harga BBM, pelaksaan fungsi anggaran DPR RI, peningkatan fungsi pengawasan dewan terhadap kebijakan pemerintah dan untuk mewujudkan pemerintah yang bersih dan berwibawa. Anggaran hak angket akan disusun lebih lanjut. Tujuh fraksi yang menandatangi persetujuan atas hak angket Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), Fraksi PDI-Perjuangan (FPDIP), Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN), Fraksi Bintang Pelopor Demokrat (FBPD), Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), Fraksi Partai Damai Sejahtera (FPS), dan Fraksi Partai Bintang Reformasi (FPBR). Ketujuh fraksi ini diwakili 31 penandatangan usulan hak angket. Adapun tiga fraksi yang tidak menendatangai hak angket adalah Fraksi Partai Golkar (FPG), Fraksi Partai Demokrat (FPD), Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS). Ketidakikutsertaan FPKS, diluar kalkulasi FPKB sebagai pengusung hak angket. Sebelumnya, Helmy Faishal Zainy, sekretaris FPKB mengungkapkan kemungkinan usulan hak angket didukung delapan fraksi minus FPG dan FPD. Menurut Ali Masykur Musa, ketua FKB menyatakan usulan hak angket telah diedarkan ke seluruh fraksi. "Kami menghargai fraksi lain yang mempunyai pandangan berbeda," tuturnya Ali. Menurutnya, dari penjelasan FPKS belum ditandatangani hak angket karena FPKS masih memantau perkembangan harga pasar pasca kenaikan harga BBM. "Apakah nanti akan memberatkan masyarakat atau tidak," tuturnya. Yuliawati

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

14 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

19 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

37 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

37 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

6 Maret 2024

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

6 Maret 2024

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

1 Maret 2024

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

5 Februari 2024

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.

Baca Selengkapnya

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

5 Februari 2024

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

Pengamat ekonomi energi Yayan Satyakti menilai ada dua faktor yang membuat harga BBM Pertamina bertahan di Februari 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

3 Februari 2024

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Harga BBM nonsubsidi Pertamina tidak naik, meski minyak mentah dunia dan kurs per Februari 2024 naik. Erick Thohir menyebut untuk jaga daya beli.

Baca Selengkapnya