Jalur alternatif Sukamandi-Purwadadi-Kalijati sepanjang 22,7 kilometer sebagai pemecah kemacetan di ruas jalur utama Pantura Subang, Jawa Barat, saat puncak arus mudik lebaran, masih sedang diperbaiki, Selasa (30/7). Kondisi jalan yang semula berkubang-kubang dan bergelombang, kini, sudah mulai dibeton rigid dan H-10 dipastikan sudah bisa dilaui kendaraan arus mudik. TEMPO/Nanang Sutisna
TEMPO.CO, Subang - Kemacetan parah terjadi di jalur tengah Kalijati-Subang, Jawa Barat pada Sabtu malam, 26 April 2014. Ribuan kendaran pribadi yang akan melancong ke Ciater Bandung dan kendaraan umum dari arah Kalijati menuju Subang mengantre sejauh tujuh kilometer.
Antrean kendaraan dimulai dari stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Dawuan hingga Dangdeur. Sebaliknya, kendaraan dari arah Subang menuju Kalijati terjebak kemacetan total dari Dangdeur hingga kota Subang. Hasil pemantauan Tempo di lapangan menemukan penyebab kemacetan adalah pengecoran jalan sepanjang 100 meter di ruas Dangdeur yang selama ini rusak parah.
Polisi yang menjaga lokasi perbaikan jalan itu terpaksa membuka-tutup jalan untuk mengurangi arus kendaraan yang mengular. "Karena lajur arah Subang sedang dibeton, kami melakukan buka-tutup di lajur arah Kalijati," kata seorang petugas Satuan Lalu-lintas Kepolisian Resort Suban.
Susilo, pelancong asal Jakarta yang hendak bertamasya ke Ciater bersama keluarganya mengaku tersiksa karena harus mengantre selama lebih dari dua jam. "Semestinya kami sudah tiba di Ciater, sekarang malah terjebak di Dawuan," katanya. Susilo memperkirakan akan tiba di Ciater pada pukul 21.00 WIB.