Suryadharma Ali (kanan) bersama Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan sebelum menggelar jumpa pers di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat (18/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Semarang - Pengurus Partai Persatuan Pembangunan Jawa Tengah menyatakan tidak menyetujui keputusan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden. “Hingga kini PPP belum ada keputusan resmi mendukung calon presiden maupun calon wakil presiden,” ujar Sekretaris PPP Jawa Tengah Suryanto, Ahad, 20 April 2014.
Menurut Suryanto, PPP Jawa Tengah bergabung dengan 26 Dewan Pimpinan Wilayah PPP yang menolak langkah Suryadharma Ali mendukung Prabowo. Sebab, kata Suryanto, langkah Suryadharma itu prosedurnya tidak benar. Sesuai aturan di PPP, untuk menentukan calon presiden harus melalui mukernas. “Bukan soal mendukung Prabowo-nya, tapi SDA (Suryadharma Ali) terlalu gegabah dan melanggar keputusan tertinggi organisasi,” ujar Suryanto.
Dia mengatakan hingga kini PPP belum ada keputusan resmi mendukung calon presiden maupun wakil presiden. “Sesuai hasil rapimnas, PPP akan membahas ihwal pencapresan dalam mukernas yang digelar pada Rabu pekan ini di Jakarta,” ujarnya.
Suryanto menilai keputusan pencalonan yang didukung PPP harus melalui mukernas yang merupakan forum tertinggi kedua setelah muktamar. PPP Jawa Tengah berharap dalam momentum pemilihan presiden tahun ini partainya bisa menggalang koalisi partai-partai Islam. “Sebab, konstituen PPP adalah mayoritas umat Islam,” kata Suryanto.
PPP Jawa Tengah juga mengklarifikasi ihwal klaim Suryadharma Ali yang menyatakan langkahnya mendukung Prabowo sudah direstui KH Maemun Zubair, tokoh kiai di PPP. Suryanto menyatakan Maemun Zubair baru merestui ijtihad politik PPP dalam lobi-lobi mencari dukungan calon presiden/wakil presiden. “Bukan PPP akan berkoalisi dengan Prabowo,” ujar Suryanto.