Suara Massa NU-Muhammadiyah Kemana?  

Reporter

Kamis, 17 April 2014 07:45 WIB

TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Dua organisasi massa Islam terbesar di negeri ini, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, sempat identik dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional. Setelah itu, hubungan organisasi Islam dengan partai pun pasang-surut. Pada pemilu lalu, pengikut dua organisasi itu tak lagi terpusat memilih PKB dan PAN. Kini para calon presiden berlomba-lomba mendekati kedua organisasi itu demi mendulang suaranya. Inilah hasil riset mengenai kecenderungan pilihan massa kedua organisasi serta jejak politik mereka dalam lintasan sejarah.



Pilihan calon presiden:




Hasil survei Charta Politika, Maret 2014




Nahdlatul Ulama




1. Jokowi: 39,8 persen




Advertising
Advertising

2. Prabowo: 17,5 persen




3. Aburizal Bakrie: 9,5 persen







Muhammadiyah:




1. Jokowi: 30,4 persen




2. Prabowo: 13 persen




3. Hatta Rajasa: 11,6 persen







Kiprah NU




#1918
NU berdiri.




# 1952




NU meninggalkan Masyumi.







# 1954




Memproklamasikan diri sebagai partai politik pada 1954.







# 1955
Mengikuti pemilu untuk pertama kali dan meraih suara terbesar ketiga di bawah PNI dan Masyumi.




# 1971




NU ikut pemilu dengan raihan 10,2 juta suara dan berada di urutan kedua di bawah Golkar.







# 1973




Presiden Soeharto menetapkan asas tunggal partai politik dan menyederhanakan peserta pemilu. NU bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan dan mengikuti Pemilu 1977 dan 1982.




# 1979
Gagasan NU untuk kembali ke khitah 1926, yaitu tak berpolitik praktis, muncul pada Muktamar NU ke-26 di Semarang.







# 1984
Dalam Muktamar NU ke-27 di Situbondo, NU memutuskan keluar dari area politik praktis.




# 1998
Setelah reformasi, muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU, salah satunya adalah Partai Kebangkitan Bangsa, yang dideklarasikan oleh para kiai Nahdlatul Ulama, seperti Munasir Ali, Ilyas Ruchiyat, Abdurrahman Wahid, dan Mustofa Bisri.




#1999
PKB memperoleh 51 kursi DPR dan mengantarkan Abdurrahman Wahid sebagai presiden.





#2004
PKB ikut mengusung duet Wiranto-Salahuddin Wahid sebagai calon presiden dan wakil presiden, tapi kalah.







# 2009
Partai yang mengatasnamakan NU ikut meramaikan pemilu, yaitu Partai Kebangkitan Nasional Ulama, tapi tak melewati ambang batas parlemen. PKB ikut memenangkan duet SBY-Boediono.







#2014
PKB mengklaim masuk lima besar karena didukung para kiai NU.




Kiprah Muhammadiyah







#1912




KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah.







#1921




Haji Agus Salim menyarankan agar Muhammadiyah menjadi partai. Namun, Ahmad Dahlan menentang.

#1945
Sejumlah tokoh Muhammadiyah bergabung dalam Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia atau Masyumi.





#1968




Ketua Umum PP Muhammadiyah Faqih Usman ikut berkirim surat ke pemerintah Orde Baru meminta rehabilitasi Masyumi yang dinyatakan sebagai partai terlarang.





#1969




Khitah Ponorogo menyebutkan saluran dakwah Muhammadiyah salah satunya melalui partai, yaitu Partai Muslimin Indonesia.







#1971




Khitah Ujung Pandang memantapkan Muhammadiyah melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara konstruktif dan positif terhadap Partai Muslimin Indonesia.

#1998




Ketua Umum Muhammadiyah Amien Rais mengumumkan akan membentuk partai baru. Akhirnya terbentuk Partai Amanat Nasional. Amien mundur dari jabatan Ketua Umum Muhammadiyah.

#1999




PAN menduduki peringkat kelima dalam pemilu, Amien Rais menjadi Ketua MPR.

#2004
PAN mengusung Amien Rais-Siswono Yudo Husodo sebagai calon presiden-wakil presiden, tapi kalah.

#2009




Partai yang didirikan sejumlah tokoh pemuda Muhammadiyah, Partai Matahari Bangsa, tak lolos ambang batas parlemen. PAN ikut mendukung pasangan SBY-Boediono.

#2014




PAN diperkirakan memperoleh sekitar 7 persen suara.

DRIYAN | Pusat Data dan Analisa Tempo | dari berbagai sumber




Berita terkait

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

6 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

7 jam lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

11 jam lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

10 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

16 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

19 hari lalu

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

Keputusan berdasar pada Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang jadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

19 hari lalu

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

Idul Fitri jatuh tanggal berapa? Untuk Muhammadiyah sudah ditetapkan jika Idul Fitri jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Lalu, NU kapan?

Baca Selengkapnya

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

35 hari lalu

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

37 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya

Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

46 hari lalu

Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersaudara, keduanya putra K.H. Muhammad Cholil Bisri.

Baca Selengkapnya