Hasyim Melarang Pengurus Anshor Merangkap Di Parpol

Reporter

Editor

Jumat, 25 Februari 2005 00:01 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya: Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi melarang pengurus harian Anshor merangkap jabatan di partai politik dengan alasan hal itu sudah tegas diatur dalam AD/ART NU. Pernyataan itu disampaikan seusai membuka konferensi Besar GP Anshor di Hotel Tunjungan, Surabaya, Jumat (25/2) malam. "Saya sudah minta ke Anshor bahwa pengurus harian tidak boleh merangkap pengurus harian di partai," tegas Hasyim. Menurutnya kader Anshor boleh ikut politik praktis kecuali pengurus harian karena itu sudah diatur dalam organisasi. Sebab, jika sama-sama memimpin di Anshor dan di partai politik akan mengacaukan politik kebangsaan yang dianut oleh NU dan politik kekuasaan yang menjadi tujuan partai. Ini akan merugikan pembangunan NU pada sektor-sektor yang lain. Dulu sebelum Muktamar ke-31 di Boyolali masih memungkinkan merangkap jabatan di partai politik asal non-aktif. Tapi, itu pun memnimbulkan banyak masalah.Karena itu, jika ada pengurus harian Anshor yang merangkap jabatan di pusat aatau pun di daerah, "NU bisa melakukan penertiban," papar Hasyim. Di hadapan peserta Konprensi Besar Anshor Hasyim mengaku tidak tahu perkembangan Anshor. "Anshor ini jadi Banom (badan otonom) atau Banom PKB atau formal NU tapi faktualnya PKB," tanya Hasyim disambut gelak tawa peserta Konbes.Hasyim menyatakan tidak menyalahkan jika Anshor seperti itu karena Anshor tidak bisa dibatasi bergerak di politik praktis. "Saya hanya titip aturan main diatur, bukan tidak boleh. Semua ke PKB boleh asal aturan main jelas," kata Hasyim.Sementara itu, Ketua PP GP Anshor Syaifullah Yusuf dalam kesempatan yang sama menyatakan siap maju menjadi Ketua Anshor dalam Kongres Anshor 1-4 April 2005 di Bandung mendatang . Syaiful juga menyatakan siap maju mencalonkan diri menjadi Ketua PKB. "Tentunya harus memilih salah satu tergantung peserta kongres," kata Syaiful.Saat ini, menurut Syaiful, Anshor ingin meneguhkan kembali bersama dengan komponen yang lain untuk membangun demokrasi dan mengawal reformasi karena itu pimpinan Anshor ke depan harus mempunyai komitmen untuk terus menerus ikut dalam pembangunan. Sedangkan PKB ke depan harus memastikan bekerja dengan sistem yang benar.Adi Mawardi-Tempo

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya