Uji Klinis 3 Tahun, Vaksin DBD Belum Rampung
Editor
Untung Widyanto koran
Senin, 7 April 2014 14:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah belum berhasil membuat vaksin demam berdarah dengue (DBD) meskipun uji klinis dilakukan sejak 2011 lalu. "Karena virus DBD memiliki banyak zerotype," kata Kepala Proyek Pembuatan Vaksin DBD, Sri Rezeki S. Hadinegoro, usai peringatan Hari Kesehatan Dunia di Jakarta, Senin, 7 April 2014.
Vaksin DBD (CYD14) memiliki empat zerotype ketimbang vaksin tetanus yang memiliki satu zerotype. Menurut Sri, empat zerotype itu diambil dari Thailand dan Indonesia. Dua di antaranya, yaitu zerotype 2 (Thailand) dan zerotype 3 (Indonesia) merupakan yang terganas. (Baca: Ke Indonesia, Gates Sumbangkan Dana Rp 451 Miliar)
Saat ini uji klinis masuk fase tiga, yakni tim menguji sampel yang kena DBD setelah disuntik vaksin dan berapa yang tidak kena. Uji klinis melibatkan 2.000 anak berusia 2-14 tahun di Jakarta, Bandung, dan Denpasar. Uji coba surveillance itu akan berlangsung hingga 2017 mendatang.
Berdasarkan pengalaman selama ini, efek samping pemberian vaksin tersebut cuma berupa pegal dan bengkak-bengkak kecil di bagian tubuh yang disuntik. "Tidak ada demam tinggi," kata Sri. Dalam hal ini, ia belum mengetahui pembentukan antibodinya.
Jika vaksin CYD14 sukses, Indonesia tetap tidak dapat memproduksi sendiri. Sebab, kata Sri, produksi vaksin ongkosnya sangat mahal. Untuk itu, pihaknya hanya meminta diskon harga.
Sri mengakui sulitnya memproduksi vaksin di dalam negeri. Banyak vaksin yang siap diproduksi, tapi belum kunjung dieksekusi oleh pabrik obat-obatan di dalam negeri. Proyek CYD14, kata Sri, didanai oleh perusahaan vaksin yang berpusat di Lyon, Prancis, yakni Sanofi Pasteur.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan kasus DBD di Indonesia masih tinggi. Sepanjang 2013 lalu, rerata kejadian penyakit itu mencapai 45,58 dari 100.000 penduduk di Indonesia. Namun, angka kematiannya rendah, sekitar 0,77%.
KHAIRUL ANAM
Terpopuler:
Amerika Ingatkan Cina Agar Tidak Meniru Rusia
Ke Jepang, Raffi Ahmad dan Nagita Lamaran?
Dua TNI AL Dibunuh, 9 Nelayan Thailand Tersangka