Awasi Ganja, Keamanan LP Banyuwangi Diperketat

Reporter

Rabu, 2 April 2014 15:51 WIB

Ilustrasi Pohon Ganja. (AP Photo/Ed Andrieski, File)

TEMPO.CO, Banyuwangi - Pengamanan terhadap Lembaga Pemasyarakatan Banyuwangi, Jawa Timur, semakin diperketat setelah dua orang narapidana diketahui melakukan pembelian ganja. "Pengamanan diperketat agar kasus serupa tidak terulang,” kata Kepala LP Banyuwangi, Marlik, kepada wartawan, Rabu, 2 April 2014.

Menurut Marlik, pihaknya makin mengintensifkan penggeledahan ruangan para narapidana maupun tahanan. Termasuk merazia mereka yang diam-diam menggunakan telepon genggam. Apalagi dalam lima bulan terakhir petugas LP menyita 25 unit telepon genggam. “Barang-barang bawaan para pembesuk juga kami periksa lebih teliti,” ujar Marlik.

Dua napi yang membeli ganja adalah Agus Syawal, 50 tahun, dan Eko Sulistiawan, 39 tahun. Saat ini keduanya menjalani isolasi di ruangan khusus sehingga proses hukum berkaitan dengan pembelian ganja itu diputus pengadilan negeri setempat. Selama isolasi petugas LP melakukan pengawasan yang ekstra ketat.

Lolosnya ganja ke dalam LP diakui oleh Marlik, salah satunya karena jumlah petugas (sipir) yang terbatas. Saat ini hanya ada 70 sipir. Padahal, jumlah napi 680 orang sehingga setiap sipir mengawasi hampir 100 napi. "Idealnya satu sipir mengawasi 10 napi," ucap Marlik.

Agus dan Eko dibekuk aparat Kepolisian Resor Banyuwangi pada Kamis, 27 Maret 2014 lalu. Warga Kelurahan Penganjuran dan Kelurahan Tukang Kayu, Banyuwangi, itu menyimpan lima paket ganja kering siap konsumsi.

Ganja tersebut awalnya dipesan oleh Agus sebanyak enam paket seharga Rp 500 ribu melalui Eko. Untuk mendapatkannya, Eko menghubungi salah seorang temannya di Surabaya. Kemudian ganja dikirim menggunakan jasa travel.

Setiba di Banyuwangi, ganja dititipkan ke salah seorang napi yang sedang menjalani asimilasi dengan menjadi tenaga pencucian sepeda motor di sebelah LP. Dari napi itulah ganja diberikan kepada Agus dan Eko, yang berada dalam satu ruangan.

Kepala Satuan Narkoba Polres Banyuwangi, Ajun Komisaris Agung Setya Budi, mengatakan polisi masih kesulitan untuk menemukan pemasok ganja ke LP Banyuwangi. "Ini seperti sindikat, tapi kami belum bisa menyimpulkan terlalu jauh," ucapnya. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi guna melengkapi berkas perkara Agus dan Eko.




IKA NINGTYAS

Berita terkait

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

20 hari lalu

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

Berikut syarat kunjungi bagi narapidana, termasuk tahanan KPK. Ketahui pula hak dan kewajiban napi.

Baca Selengkapnya

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

4 Februari 2024

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

Buronan Andi Wello telah divonis 5 tahun penjara atas korupsi proyek Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kalukku di Kabupaten Mamuju.

Baca Selengkapnya

Merlan Pimpin Pembentukan Satgas Masyarakat Miskin di MPP

5 Desember 2023

Merlan Pimpin Pembentukan Satgas Masyarakat Miskin di MPP

Merlan S. Uloli, terus memusatkan perhatiannya pada upaya pengurangan tingkat kemiskinan wilayah Suwawa.

Baca Selengkapnya

Anita Cepu Tak Dapat Remisi, Kepala LPP Jakarta: Masuk Kategori High Risk

17 Agustus 2023

Anita Cepu Tak Dapat Remisi, Kepala LPP Jakarta: Masuk Kategori High Risk

Selama berada di Mapenaling, Linda Pujiastuti alias Anita Cepu lebih banyak dikuatkan mentalnya dengan pembinaan rohani.

Baca Selengkapnya

Anita Cepu Jalani Mapenaling di LPP Jakarta, Kalapas: 14 Hari Tak Boleh Dikunjungi

9 Juni 2023

Anita Cepu Jalani Mapenaling di LPP Jakarta, Kalapas: 14 Hari Tak Boleh Dikunjungi

Selain Anita Cepu, lima terpidana yang terlibat kasus sabu Teddy Minahasa Putra telah dieksekusi penahanannya kemarin.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Bakal Tindak Tegas Sel Mewah dan Sipir Hedon

2 Mei 2023

Kemenkumham Bakal Tindak Tegas Sel Mewah dan Sipir Hedon

Kemenkumham akan menindak sipir bergaya hidup mewah seperti yang dipamerkan Dhawank Delvi di Lapas Rajabasa Lampung.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Bantah Anaknya Terlibat Monopoli Bisnis di Lapas: Bohong Besar

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Bantah Anaknya Terlibat Monopoli Bisnis di Lapas: Bohong Besar

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membenarkan bahwa Jeera merupakan yayasan yang bekerja sama dengan koperasi di Lapas Cipinang.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Ingin Pidana Alternatif Non-pemenjaraan Jadi Strategi Penanganan Overcrowded Lapas

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Ingin Pidana Alternatif Non-pemenjaraan Jadi Strategi Penanganan Overcrowded Lapas

Yasonna Laoly mengatakan pelibatan masyarakat akan berkontribusi dalam meningkatkan social control, social support dan social participation.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Ingin Transformasi Lapas dari Sekadar Muara Sistem Peradilan Menjadi Wadah Pemulihan

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Ingin Transformasi Lapas dari Sekadar Muara Sistem Peradilan Menjadi Wadah Pemulihan

Menkumham Yasonna Laoly mengatakan pemidanaan ke depan bukan hanya mampu memberikan penyelesaian secara berkeadilan namun juga memulihkan

Baca Selengkapnya

Di Penjara Ini, Sebagian Narapidana Bisa Kuliah Gratis sampai D3

12 Maret 2023

Di Penjara Ini, Sebagian Narapidana Bisa Kuliah Gratis sampai D3

Tahun ini, kuota kuliah gratis di politeknik ditetapkan 20 orang. Dosen datang ke penjara.

Baca Selengkapnya