Dokter TNI AU yang Dianiaya Diajak Tutup Kasus?  

Reporter

Minggu, 30 Maret 2014 13:30 WIB

Sejumlah prajurit saat upacara peringatan HUT TNI AU ke-67 Tahun 2013 di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (9/4). Peringatan HUT TNI AU ke-67 tahun 2013 ini dimeriahkan dengan parade pasukan upacara, atraksi "marching band" Akademi Angkatan Udara, penerjunan "free fall", aksi penanggulangan teror oleh Korpaskhas, aksi the Jupiter Team dengan enam pesawat fix-wing KT-1 dan aksi the Pegasus Team dengan lima helikopter Colibri EC-120B. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pengeroyokan Kapten Arief, dokter Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara di Wing Pendidikan Terbang Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta, oleh Letnan Satu Dika dan tujuh perwira laininya kini masih dalam tahap penyelidikan. Menurut sumber Tempo, untuk menyelesaikan kasus ini, ada pihak yang diduga berupaya melakukan rekayasa untuk mengaburkan fakta yang benar. (Baca: Fakta Kasus Penganiayaan Dokter TNI AU Dikaburkan?)

Salah satu upaya itu, menurut sumber itu, Kapten Arief disodori surat pernyataan bermaterai. Inti surat itu, Arief bersedia menutup kasus yang melibatkan delapan tentara itu. Tujuannya, kata sumber di TNI AU ini, para tentara pengeroyok dokter Arif tak diseret ke pengadilan militer. “Termasuk ada rekayasa tanggal dokter Arief ke Jakarta yang disamakan dengan Letnan Satu Dika,” ujar sumber itu, Sabtu, 29 Maret 2014. (Baca: Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya).

Tak hanya ada upaya untuk menutup kasus ini, para perwira yang memukuli Kapten Arief juga disebut mungkin akan mengikuti Sekolah Instruktur Penerbangan tahun depan. Padahal, pada 12 Maret lalu, delapan perwira itu mengeroyok Arief hingga babak belur. Arief kini masih RS AU Hardjolukito, Yogyakarta.

Saat ini, empat dari delapan tentara pengeroyok itu dikeluarkan dari Sekolah Instruktur Penerbangan Angkatan 71 itu. Mereka dikembalikan ke skuadron asalnya. Mereka yang dikeluarkan, menurut sumber tersebut, merupakan tentara yang paling gencar menganiaya Aref. (Baca: Karier Perwira Pengeroyok Dokter Arief Tamat?)

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto membantah adanya rekayasa untuk menutup kasus ini. Kalaupun ada kejanggalan, kata dia, akan tetap termonitor. "Nanti di pengadilan akan kelihatan, tapi substansinya tetap pada pengeroyokannya," katanya ketika dihubungi Tempo, Ahad, 30 Maret 2014. "Saya kira nanti diproses BAP (berita acara pemeriksaan) akan ketahuan.”



RIZKI PUSPITA SARI | LINDA TRIANITA





Berita terpopuler
Penganiayaan Kapten Arief, TNI AU Yogya Bungkam
Polisi Militer Tangani Pengeroyok Dokter Tentara
TNI AU Selidiki Penganiayaan Dokter Tentara Arief
Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

17 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

33 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

39 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

8 Juli 2018

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya