TEMPO Interaktif, Banda Aceh: Setelah bekerja di bumi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sejak 27 Desember 2004, Angkatan Pertahanan Australia (ADF) bersiap pulang ke negara mereka. Proses pemulangan ini ditandai dengan kembalinya detasemen helikopter Iroquois Angkatan Darat ADF, Kamis (17/2). Menurut Menteri Pertahanan Australia Senator Robert Hill, Detasemen Iroquois dan seluruh awaknya telah membuktikan diri menjadi pihak yang sangat membantu dalam mendistribusikan bantuan di banyak lokasi terisolir. Helikopter-helikopter Australia, menurut Komandan Skuadron Angkatan Udara Australia Phillip Smith telah melakukan tugas operasi 300 kali, mendistribusikan 150 ton makanan, air dan peralatan bantuan kemanusiaan lainnya. "Juga mengevakusai tak kurang dari 500 penduduk korban tsunami," kata Smith.Kepulangan ini, menurut Hill, menjadi tonggak babak baru bantuan Australia dari tanggap darurat oleh militer, menjadi upaya rekonstruksi jangka panjang oleh lembaga-lembaga sipil. "Kami akan mengurangi peranan secara berangsur-angsur dan bantuan berikutnya dilanjutkan LSM sipil," kata Smith. Peralatan-peralatan yang telah dipasang ADF, selanjutnya akan dikelola lembaga sipil. Misalnya saja instalasi air bersih yang dibuat di beberapa titik oleh detasemen ahli teknik ADF diserahkan pengelolaannya ke Oxfam dan Palang Merah Internasional (ICRC).Dalam minggu-minggu mendatang hingga akhir Maret, pemerintah Australia akan menarik tim medis ADF dari NAD. Agus Hidayat