TEMPO Interaktif, Ambon:Dua buah bom ditemukan di atap cor Masjid Al Fatah Ambon, Kamis (13/3) sekitar pukul 11.00 WIT. Bom tersebut ditemukan oleh Hamin, 42 tahun, seorang pengungsi yang sudah empat hari ini mengerjakan pengecetan masjid ini. Penemuan bom itu berawal saat Hamin mencari pisau dempul, tapi tiba-tiba ia melihat sebuah bungkusan yang mencurigakan. Ketika membuka bungkusan itu, ia menemukan dua buah benda berdiameter sekitar 10 centimeter dengan panjang masing-masing 20 dan 25 centimeter. Setelah melihat benda yang mencurigakan ini, ia memanggil empat orang rekan sekerjanya, kemudian melaporkan masalah ini ke polisi. Sekitar pukul 11.30 WIT, aparat Polres Pulau Ambon dan Pulau Lease menuju tempat kejadian perkara. Sekitar pukul 12.00 WIT, tim Gegana Brimob Polda Maluku dengan sebuah mobil penjinak bahan peledak tiba di Masjid Al Fatah. Dalam waktu sekitar 20 menit, tim Gegana Brimob Polda Maluku berhasil menjinakkan kedua bom rakitan tersebut. Kemudian menurunkan bom yang dibungkus dengan alat pengaman itu memakai seutas tali dari atap masjid yang berketinggian sekitar 4,5 meter. Berdasarkan laporan Hamin, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau Lease Ajun Komisaris Besar Noviantoro memperkirakan bom rakitan tersebut baru diletakkan Kamis ini (13/3). Karena menurut Hamin, sehari sebelum menemukan bom itu, ia sempat berkeliling di atas atap masjid tapi tidak melihat benda yang terbungkus koran itu. Noviantoro berharap masyarakat yang mengetahui agar membantu polisi dengan memberikan informasi terkait dengan penemuan bom tersebut. Ia belum bisa memperkirakan daya ledak bom ini. "Setelah isi bom dibuka baru bisa diperkirakan daya ledaknya," dia beralasan. Yusuf Ely, tokoh masyarakat muslim Ambon, mengutuk orang yang meletakkan bom itu. "Siapa saja yang meletakkan bom itu, mudah-mudahan Tuhan melaknat orangnya hingga tujuh turunan," kata dia. Ia khawatir provokasi seperti itu akan mengganggu situasi Kota Ambon yang belakangan ini sudah sangat kondusif. Warga Muslim dan Kristen sekarang sudah saling melintas di wilayah komunitas lain. (Mochtar Touwe-Tempo News Room)
Berita terkait
Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas
7 menit lalu
Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas
Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024