TEMPO.CO, Yogyakarta - Komisi Bidang Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pemerintah daerah meningkatkan kemampuan aparat desa dalam bidang tata kelola keuangan. "Perangkat desa harus ditingkatkan kapasitasnya," kata Ketua Komisi Pemerintahan DPRD Provinsi Yogyakarta Ahmad Subangi, Kamis, 27 Maret 2014.
Pernyataan itu disampaikan Subangi menyusul disahkannya Undang-Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Konsekuensi dari undang-undang itu, per desa di Indonesia akan menerima dana rata-rata Rp 1 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Menurut dia, dana itu memang besar sehingga tata kelolanya harus benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. "Semoga ini menjadi berkah bagi desa, bukan malah jadi bencana," katanya.
Selain membekali aparat desa dengan pemahaman pengelolaan keuangan, ia melanjutkan, pemerintah daerah harus merumuskan petunjuk teknis tentang perencanaan, penggunaan, hingga pelaporannya. Kalaupun petunjuk ini belum ada, sementara dana sudah dikucurkan, setidaknya harus ada petugas yang melakukan pendampingan. "Misalnya saja pegawai dari DPPKA (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset)," katanya.
Wakil Ketua Komisi Pemerintahan Haris Sutarto mengatakan memang ada sedikit kekhawatiran penerapan undang-undang itu. Namun kekhawatiran itu bukan berasal dari besarnya dana yang akan dikucurkan. "Tidak masalah angkanya, justru kesiapan (aparat desa) yang jadi kekhawatiran," kata Haris.
Ia mengatakan masa jabatan anggota DPRD DIY periode 2009-2014 akan segera berakhir. Jika tak lagi terpilih dalam pemilihan umum legislatif, 9 April mendatang, mereka tak akan turut dalam pembahasan APBD Perubahan. Meski demikian, ia melanjutkan, Komisi akan mengingatkan sebelum berakhirnya masa jabatan itu agar legislator baru tetap menganggarkan dana peningkatan kemampuan tata kelola keuangan bagi aparat desa dalam APBD Perubahan. "Kami akan coba ingatkan itu," katanya.
ANANG ZAKARIA
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?
Berita terkait
Ketua DPRD DKI: Ide Skybridge Tanah Abang Ada Sejak Zaman Ahok
15 November 2018
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan ide proyek skybridge di Tanah Abang sudah ada sejak zaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Baca SelengkapnyaHaji Lulung, Melambung dari Pemulung Tanah Abang Sampai Caleg RI
4 Oktober 2018
Haji Lulung berhenti dari jabatannya sebagai anggota DPRD DKI, untuk selanjutnya penguasa Tanah Abang itu mencadi caleg RI.
Baca SelengkapnyaDPRD Tetapkan Pasal Pengunduran Diri Ahok di Rapat Bamus DKI
30 Mei 2017
Badan Musyawarah DKI beserta pihak eksekutif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepakat akan menggelar rapat paripurna soal pengunduran diri Ahok.
Baca SelengkapnyaDPRD Umumkan Pengunduran Diri Ahok di Rapat Badan Musyawarah
30 Mei 2017
Secara khusus, rapat diagendakan untuk mengumumkan pengunduran diri Ahok dari jabatan Gubernur DKI.
Baca SelengkapnyaLulung Minta Ahok Tak Giring Anies Berseberangan dengan DPRD
22 April 2017
Menurut Lulung, akan lebih baik jika terjalin komunikasi intensif, yaitu melibatkan semua tokoh masyarakat, lintas agama, dan pemangku kepentingan.
Baca SelengkapnyaBeda Ahok dan Soni Saat Hadapi DPRD. Soni: Jangan Kenceng
1 Maret 2017
Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono alias Soni, memilih melobi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ketika menyusun APBD.
Baca SelengkapnyaCyrus Enggan Komentari Kabar Aliran Rp 30 M untuk Teman Ahok
16 Juni 2016
Direktur Utama Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat tak mau menanggapi soal uang Rp 30 miliar dan modal awal Teman Ahok Rp 500 juta.
Baca SelengkapnyaDipanggil DPRD, Ahok: Dewan Ini Pengacara atau Penyalur Jasa
24 Mei 2016
"Kalau DPRD panggil, kami pasti datang. Cuma lucu saja. DPRD seharusnya mendukung saya membebani pengembang untuk bangun DKI," kata Ahok.
Baca SelengkapnyaLulung Serang Ahok Bela Rustam: Maksudnya Apa Nantang Gitu
3 Mei 2016
Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana atau Lulung mengomentari Gubernur DKI Jakarta yang menantang PNS untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaIni Isi Video Pegawai BPK yang Tantang Ahok Duel
16 April 2016
Imam Supriadi meminta Ahok berhenti berkoar-koar tentang atasannya, Ketua BPK Harry Azhar Azis.