TEMPO.CO , Malang: Partai Amanat Nasional tetap mengusung Hatta Rahasa sebagai calon Presiden. Sejauh PAN tetap menjalin komunikasi politik untuk menentukan koalisi dengan partai lain. "Amanat Kongres PAN, saya calon presiden. Koalisi menunggu Pemilihan Legislatif," kata Ketua Umum PAN Hatta Rajasa usai berkampanye di Gelanggang Olahraga Bima Sakti, Sukun Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu, 22 Maret 2014.
Menurut Hatta, partainya juga berkomunikasi dengan Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan yang telah mengajukan Joko Widodo sebagai calon Presiden. Komunikasi politik dilakukan untuk kemajuan Indonesia, bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok. Untuk itu PAN, katanya, terbuka berkoalisi dengan partai politik mana pun. (Baca: Prabowo-Hatta Dua Kali Bertemu).
Sedangkan mengenai wacana poros tengah jilid 2, Hatta menyatakan kondisinya berbeda dengan saat ini. Sehingga koalisi dengan partai berbasis Islam untuk mengusung pasangan calon Presiden dan wakil Presiden modelnya pun akan berbeda. "Poros tengah cocok pada masanya," kata Hatta. Dalam pemilu 2014, ia menargetkan PAN mendapat 70 kursi di DPR.
Sementara itu, Ketua PAN Kabupaten Malang Sukarno Wibowo menjelaskan hasil survei internal yang digelar partainya menunjukkan tigkat keterpilihan PAN terus naik. Awalnya, keterpilihan PAN sebesar 1,6 persen namun selama enam bulan terakhir terus merangkak naik hingga mencapai 6 persen. (Baca: Pasrah Hatta Kala Aliya Rajasa Tersabot Demokrat).
"Dulu mengumpulkan 100 orang saja sulit. Sekarang yang hadir bisa ribuan," katanya. Sukarno optimistis jika PAN akan memperoleh dukungan maksimal dalam pemilu tahun ini. Dalam orasinya, sejumlah calon legislator PAN bersama pendukungnya menyebut "PAN Menang, Hatta Rajasa Presiden." (Baca pula: PAN Siap Berkoalisi dengan Semua Partai).
EKO WIDIANTO
Berita terkait
Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi
4 hari lalu
Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...
Baca SelengkapnyaRespons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN
4 hari lalu
KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.
Baca SelengkapnyaProfil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
16 hari lalu
Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.
Baca SelengkapnyaHatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres
18 hari lalu
Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.
Baca Selengkapnya5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto
22 Februari 2024
Siapa saja anak dari politisi dan pejabat yang turut maju dalam Pileg 2024 dan berapa perolehan suaranya?
Baca SelengkapnyaRasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya
19 Februari 2024
Rasyid Rajasa sempat terlibat kecelakaan yang menewaskan dua korban, kemudian dinyatakan bebas. Kini, ia diprediksi lolos ke Senayan jadi anggota DPR.
Baca SelengkapnyaHatta Rajasa, Dulu Jadi Cawapres Prabowo Kini Bantu Tim Pemenangan
10 November 2023
Hatta Rajasa kini menjadi salah satu politkus yang masuk dalam pengurus Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaRiwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo
17 Agustus 2023
Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.
Baca SelengkapnyaDeklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu
17 Agustus 2023
PDIP menilai deklarasi Golkar-PAN dukung Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidak etis. Museum bagian dari tempat sakral.
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo
17 Juni 2023
Romahurmuziy mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu tak mungkin mengusung capres sendiri karena PPP sudah menjatuhkan pilihan ke Ganjar Pranowo.
Baca Selengkapnya